Definisi Cinta
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit,
karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus Salikin, 3/9).
Cinta Tabiat Anak Manusia
Inilah tabiat dan fithroh kita sebagai anak Adam. Anak cinta orang tua, orang tua cinta anak, kita cinta pada uang, kaum hawa cinta pada perhiasan de el el. Begitu pula cinta pada lawan jenis, semua diantara kita yang laki-laki mencintai wanita dan yang wanita cinta laki-laki, barang siapa yang tidak memilikinya maka dipertanyakan kejantanan dan kefemininannya. Setuju nggak ???
Alloh berfirman :
“Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang dia ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia. Dan di Sisi Alloh lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imron : 14).
Bila Si Cinta Dengan Gaun Merah Jambu Itu Hadir!!!
Saya tidak tahu persis sejak kapan warna merah jambu dan daun waru dinobatkan sebagai lambang cinta, apapun jawabannya, itu tidak terlalu penting bagi kita. Namun yang sangat penting adalah bahwasannya bila masa kanak-kanak itu telah beranjak pergi meninggalkan kehidupan kita, lalu kitapun menyandang predikat baru sebagai remaja untuk menyongsong kehidupan manusia dewasa yang mandiri.
Ada sesuatu yang terasa hadir mengisi indahnya hidup ini. Itulah cinta. Yang jelas cinta ini bukan lagi cinta pada mainan atau jajan bungkusan anak-anak, namun cinta pada sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Saat itu tersenyumlah seraya berucap : “Selamat datang cinta.”
Kasihan Si Cinta: Sering Dijadikan Kambing Hitam!!!
Cinta adalah sesuatu yang agung, Dengan cinta seorang yang pengecut menjadi pemberani, orang yang bakhil menjadi dermawan, yang bodoh menjadi pintar, menjadikan orang pandai merangkai kata dan tulisan. Begitulah kira-kira yang diungkapkan para dokter cinta. Oleh karena jangan salahkan cinta, kasihan dia. Bukankah karena cinta seseorang bisa masuk sorga.
Suatu hari ada seseorang bertanya kepada Rosululloh tentang kapan terjadi hari kiamat, namun beliau malah balik bertanya : “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya ?” Dia menjawab : .”Cinta Alloh dan Rosul Nya.” maka beliaupun menjawab : “Engkau bersama orang yang engkau cintai.” Maka Anas bin Malik radliyallahu’anhu perowi hadits ini pun berseru gembira : “Demi Alloh, Saya mencintai Rosululloh, Mencintai Abu Bakr dan Umar, maka saya berharap untuk bisa bersama mereka disurga,”. (Bukhori Muslim).
Cinta itu akan menjadi sangat agung kalau diletakkan pada tempatnya, namun bisa menjadi bencana kalau disalah gunakan. Oleh karena itu berhati-hatilah.
Cinta Karena Allah
”Akhi, Ukhti, saya mencintaimu karena Alloh.” Begitulah Rosululloh mengajarkan ummatnya untuk cinta ada orang lain karena Alloh, dalam artian kalau orang itu semakin membuat kita dekat pada Nya maka cintailah dia, dan begitu pula sebaliknya kalau ada orang yang semakin menjauhkan kita dari Nya, maka jauhilah dia.
Bukankah orang yang melakukannya akan merasakan manisnya iman dan akan mendapatkan mimbar cahaya yang diingingkan oleh para Nabi dan Syuhada’ ???
Tapi perlu diingat, kita harus berhati-hati tatkala mengatakan : ”Akhi atau Ukhti, saya mencintaimu karena Alloh.” Karena ucapan tersebut bisa menjadi FITNAH yang sangat besar,tatkala disampaikan kepada lawan jenis khususnya bagi para ikhwan maupun akhwat yang masih nge-Jomblo (Belum Nikah). Inget tuch,,, !!!
Itulah Agungnya Cinta: Jangan DiPerkosa!!!
“Pemerkosaan arti cinta” -maaf kalau kalimat ini kedengaran kasar- namun itulah kenyataannya. Betapa banyak wanita yang menyerahkan mahkota hidupnya kepada orang yang belum berhak lalu dia berucap ini sebagai tanda cintaku padanya, sebaliknya betapa banyak kaum laki-laki yang harus melakukan kemaksiatan atas nama cinta.
Subhanalloh !!! akankah cinta kita pada Alloh Dzat yang Maha Agung dikalahkan oleh cinta pada seseorang yang berasal dari air mani yang kotor, saat hidupnya selalu membawa kotoran, dan saat meninggal pun akan berubah menjadi sesuatu yang sangat menjijikkan ???
Malulah pada Nabiyulloh Yusuf Alaihis Salam, yang mampu mempertahankan kehormatannya dihadapan seorang wanita cantik, kaya raya, bangsawan lagi. Jangan engkau berkata : “Diakan seorang Nabi ?.” karena kisah serupa pun dialami oleh Abdur Rohman bin Abu Bakr, Muhammad al Miski dan lainnya
Cinta Dalam Pacaran ???
Kata sebagian orang : “Sulit untuk menjelaskan sesuatu yang sudah jelas”. Istilah pacaran adalah sebuah istilah yang sudah sangat akrab ditelinga serta lengket dalam pandangan mata. Namun saya masih agak kesulitan untuk mendefinisikannya.
Mudahan-mudahan tidak salah kalau saya katakan bahwa setiap kali istilah ini disebut maka yang terlintas dibenak kita adalah sepasang anak manusia –tertama kawula muda dan para remaja- yang tengah dilanda cinta dan dimabuk asmara, saling mengungkapkan rasa sayang, cinta dan rindu, yang kemudian akhirnya biduk ini akan menuju pada pantai pernikahan.
Inilah paling tidak anggapan dan harapan sebagian pelakunya. Namun ada satu hal yang banyak luput dari banyak kalangan bahwa segala sesuatu itu ada etika dan aturannya, kalau masuk terminal saja ada aturannya, akankah masalah cinta yang kata sebagian orang “suci” ini tanpa aturan ???
Istilah pacaran itu tidak pernah dikenal dalam sejarah islam, bahkan islam sangat melarang keras yang namanya pacaran. Karena pacaran adalah salah satu sarana menuju perzinahan.
Jangan ada yang berfikir bahwasannya yang terlarang dalam islam hanyalah zina dalam pengertian masuknya timba dalam sumur sebagaimana bahasa hadits Rosululloh . Namun yang terlarang adalah semua hal yang mendekati pada perzinaan tersebut. Jangan hal ini dianggap keras,,,!!! Karena sesungguhnya Allah dan rasul-Nya telah memerintahkan seperti itu, jadi kita harus ‘Sami’na wa Atho’na’.
Perhatikanlah firman Alloh :
“Janganlah kalian mendekati zina” (QS. Al-Isro’: 32)
Juga Sabda Rosululloh :
“Sesungguhnya Alloh telah menetapkan pada setiap anak adam bagianya dari zina yang pasti akan menemuinya, zinanya mata adalah memandang, zinanya lisan adalah berucap, jiwa dengan berharap dan berkhayal, yang semua itu dibenarkan atau didustakan oleh kemaluan.” (Bukhori Muslim).
Dan fakta telah berbicara, bahwa orang yang melakukan hubungan pacaran tidak akan pernah terlepas dari zina-zina yang telah disebutkan dalam hadits di atas. Ayo ngaku,,,!!!
TIDAK!!! Islam Tidak Mengharamkan Cinta, Islam Hanya Mengatur!!!
Islam sebagai agama paripurna, tidak membiarkan satupun masalah tanpa aturan. Lha wong cara berpakaian, mandi, buang air dan hal-hal kecil lainnya ada aturanya, maka bagaimana mungkin urusan cinta yang menjadi keharusan hidup manusia normal akan tanpa aturan. Itu mustahil. Benarlah Salman Al Farisi radliyallahu’anhu tatkala ditanya :
“Apakah nabimu sudah mengajarkan segala sesuatu sampai masalah adab buang air besar ?”,maka beliau menjawab : Ya, Rosululloh sudah mengajarkannya, beliau melarang kami untuk menghadap dan membelakangi kiblat dan memerintahkan kami untuk beristinjak dengan tiga batu dan melarang kami untuk beristinjak dengan kotoran dan tulang.”
Alloh Berfirman :“Pada Hari ini telah kusempurnakan agama kalian, dan telah Ku sempurnakan nikmatku kepadamu dan Aku rela islam sebagai agamamu.” (Al Maidah : 3).
Obat Tatkala Cinta Menyapa
Upaya preventif di masa sehat tidak sepatutnya ditinggalkan. Dan ketika sebab-sebab penyakit itu telah diketahui, maka wajib dijauhi. Ketika suatu penyakit sudah menimpa, maka kita harus segera pergi ke Dokter sebelum penyakitnya menjadi kronis.
Nah,,,bagaimankah cara mengobati diri, tatkala si Cinta menyapa di dalam dada??? agar si Cinta tidak menjadi petaka bagi yang merasakannya. Adapun cara-cara mengobatinya adalah sebagai berikut:
1. Nikah, Nikah!!!
Inilah obat yang paling jitu bagi orang yang sedang di mabuk cinta, karena menikah dapat mengobati cinta yang menggelora. Tapi kalau belum mampu menikah, maka perbanyaklah berpuasa.
2. Jangan Berdua-duaan!!!
Adapun salah satu caranya adalah tidak berdua-duaan [berkhalwat] dengan orang yang di cintai, karena apabila hal tersebut terjadi maka setan akan semakin memperkeruh masalah.
Sahabat Jabir radhiallahu’an menuturkan, Rasulullah bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari akhir, maka janganlah seseorang berduaan dengan seorang wanita tanpa disertai tanpa disertai mahramnya. Sebab, ketiganya adalah setan.”[HR. Ahmad dalam al-Musnad 3/339, dan hadits ini Hasan dengan pendukung-pendukungnya. Lihat, Shahih al-Jami’, no.6506]
3. Jaga Pandangan!!!
Di dalam Musnad Imam Ahmad, diriwayatkan dari Rasulullah bersabda:
"Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barangsiapa yang memalingkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari Kiamat."
4. Jaga Ucapan
Dari Abu Hurairah radhiallahu’an, bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda:
“Seorang hamba berkata-kata dengan suatu perkataan yang dapat menggelincirkannya dalam api neraka, yang jaraknya sejauh antara timur dan barat.”[HR. Bukhari no. 6477 Kitab ar-Riqaq,dan Muslim no. 49 Kitab az-Zuhud ].
5. Kembalilah Kepada Allah
:“Sesunguhnya orang-orang yang beriman yaitu adalah orang-orang yang ketika disebut nama Alloh maka bergetarlah hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatnya maka bertambahlah iman mereka karenanya. Dan kepada Robbnya mereka bertawakkal. (Al Anfal : 2)
Bertanyalah pada diri kita masing-masing, hatimu bergetar saat disebut nama-Nya ataukah namanya ??? “Mintalah fatwa pada dirimu sendiri” begitulah kata Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam.
Bukankah cinta ini yang menjadikan Handlolah radliyallahu’anhu meninggalkan malam pertamanya untuk pergi perang lalu meninggal dalam keadaan masih junub ? Bukankah cinta ini yang menjadikan Bilal bin Robah radliyallahu’anhu mampu menahan derita yang tak terkira ? begitu pulalah Ammar bin Yasir, Kholid bin Walid dan lainnya radliyallahu’anhum.
Karena cinta adalah pekerjaan orang yang menganggur. Ia membayangkan wajah orang yang dicintainya dalam sepi karena kerinduannya kepadanya. Tatkala seseorang menyibukkan hatinya dengan sesuatu hal yang bermamfaat baik dalam perkara agama maupun dunia, maka pelan-pelan dia akan bisa melupakan sang kekasih pujaan, dan cinta yang menggelora tersebut menjadi surut sehingga terlupakan.
7. Ingatlah Aib-Aib (kekurangan) orang yang diCintai
8. Perbanyaklah Berdo’a, Berdzikir dan Bersabarlah
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram karena mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’d: 28).
Iniliah urain singkat mengenai cinta dan cara memenej-nya, agar kita bisa merasakan cinta itu sebagai suatu anugerah dari Allah yang mendatangkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak. Dan agar kita terjaga, dari gelora cinta yang bisa menjerumuskan ke dalam lembah kesengsaraan.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad , keluarga dan para sahabatnya beserta orang yang mengikuti beliau dengan baik sampai hari kiamat
Wa akhiru da’wana ‘anil Hamdi lillahi Robbil Alamin.
0 komentar:
Posting Komentar