Selasa, 30 Oktober 2012

Berhijab di Hadapan Anak Lelaki

Di hadapan anak lelaki usia berapakah seorang wanita ajnabiyah harus berhijab? Apakah ketika si anak telah mencapai tamyiz ataukah saat ia baligh?
Jawab:
Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah menjawab: “Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman ketika menyebutkan orang-orang yang diperkenankan melihat perhiasan wanita (atau seorang wanita boleh menampakkan perhiasannya di hadapan mereka):
أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ
…Atau anak-anak lelaki yang belum mengerti tentang aurat wanita.(An-Nur: 31)
Dengan demikian bila seorang anak lelaki telah mengerti aurat wanita, yang membuatnya bisa menilai seorang wanita ketika memandangnya, dan ia banyak berbicara kepada si wanita (atau membicarakan wanita), maka tidak boleh wanita itu membuka perhiasannya di hadapan si anak (ia harus berhijab dari si anak).
Adapun batas usianya, maka ini berbeda-beda pada setiap anak, ditinjau dari tabiatnya dan dengan siapa anak itu biasa duduk-duduk (teman duduknya). Karena seorang anak kecil terkadang bisa mengerti perkara wanita bila ia biasa duduk dengan orang-orang yang banyak membicarakan tentang wanita. Seandainya ia tidak duduk atau tidak mendengar dari mereka, niscaya si anak tidak paham dan tidak akan peduli dengan wanita. Yang penting dalam perkara ini Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan batasan dengan firman-Nya:
أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ
Selama si anak belum mengerti aurat wanita dan tidak ambil peduli dengan perkara wanita maka si wanita boleh tidak berhijab di hadapannya.
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

Senin, 29 Oktober 2012

UNTUKMU YANG PERNAH SINGGAH DI HATI.,.



Untukmu yang pernah singgah di hatiku..
Untukmu yang pernah hinggap di hidupku..
Untukmu yang pernah menjadi bagian masa laluku..

Terimakasih...Atas sepenggal episode dalam cerita hidupku
Atas seberkas kisah yang mewarnai lembar masa laluku
Atas manis dan pahitnya cinta palsu dalam perjalanan hidupku

Maafkan aku..Atas segala kebodohanku yang pernah mengagumimu kala itu,Atas segala sikap pengecutku yang tak mampu membahagiakanmu saat itu dan atas segala kepalsuan rasaku dalam menyanjungmu masa itu.

Mengenalmu adalah hal terindah yang takkan aku sesali
Karena mengenalmu menyadarkan aku,sebodoh apa diri ini
Dan merajut kisah bersamamu,mengajarkan aku untuk tak tenggelam dalam kesalahan yang sama

Yakinlah..Tidak semata-mata Allah Azza Wa Jalla memisahkan aku darimu..Tidak semata-mata Allah Azza Wa Jalla menjauhkanmu dariku,Melainkan Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagimu dan bagiku..

Kini,aku telah temukan bahagiaku meski tanpamu
Membingkai surga dalam rumah tangga
Merajut cinta dalam naungan ridha-Nya
Yang banyak mengajarkan aku,siapa sejatinya diriku

Semoga kelak kau temukan bahagiamu
Dalam keberkahan yang dipenuhi sakinah mawaddah dan rahmah...

~ Rinduku Padamu ~


Terukir indah bayangan dirimu di
lubuk hati
Hadirkan sejuta cerita cintaku
denganmu
Saat ku tak sanggup tuk
mengatakan

Terucap indah stiap kata yang
terucap olehmu
Bagai malaikat turun dari surga
Yang slalu mendamaikan hatiku
Namun perlu aku sadari
Kau jauh dengan ku

Saat aku merindukanmu
Yang kini jauh denganku
Walaupun aku selalu berharap
ingin bertemu denganmu

Dan pada suatu akhirnya
kaupun datang dan memelukku
Dekapan hangat tubuhmu
mampu tuk menenangkan hatiku

Tak kan pernah aku melepaskan
pelukan itu
Karna aku kan slalu ingin
bersama denganmu…

Minggu, 28 Oktober 2012

Kami Anak ROHIS Bukan TERORIS!!!

Kami anak ROHIS. Akidah kami bersih terhadap hal-hal yang bersifat magis. Baik itu jimat, wapak, jirim, ataupun keris apalagi penggaris. Pedoman hidup kami adalah Al Qur'an dan Al Hadits. Kami bukan kalangan alkoholis. Boro-boro untuk beralkohol ria, untuk uang jajan pun kami masih mengemis.


Kami anak ROHIS. Ada seorang nenek bernama Sydney Jones yang menuduh kami radikalis. Padahal kami hanyalah sekumpulan aktivis. Tentunya aktivis Islam bukannya aktivis secularis, pluralis, liberalis, apalagi satanis. Kami hanya dapat berharap mudah-mudahan masyarakat tidak termakan isu tersebut yang buat kami menjadi miris.

Kami anak ROHIS. Dandanan kalangan pria kami atau biasa disebut ikhwan umumnya khas dengan jenggot klimis nan tipis. Sedangkan kaum hawa atau akhwatnya biasanya terlihat dengan jilbabnya yang terlihat maksimalis. Tapi hal itu tidaklah mutlak, so santai saja buat para bro n' sis.

Kami anak ROHIS. Murobbi kami selalu bercerita bahwa kami adalah pewaris. Pewaris risalah para nabi dan Rosul dari zaman nabi Adam sampai sayyiduna Muhammad SAW Al-Quraisy. Untuk itulah kami dididik menjadi pemuda yang loyalis. Loyalis kepada Allah dan Rosul-Nya serta berlepas dari paham-paham yang tidak Islamis.

Kami anak ROHIS. Bukanlah segerombolan selebritis. Yang kerjaannya update status di jagad virtual agar dibilang eksis. Yang cuman bisa basa-basi kebaikan share pilu, nestapa, atau apa saja hal-hal yang berbau melankolis. Buat kami yang terpenting adalah aksi nyata bukan bualan besar yang manis serta bombastis.

Kami anak ROHIS. Tongkrongan kami jauh dari kafe, mal, bar, diskotik ataupun di halte bis. Biasanya kami paling suka duduk di masjid atau juga di majelis-majelis. Kami selalu menjaga diri kami dari hal-hal yang bersifat najis. Baik najis jasmani ataupun psikis.

Kami anak ROHIS. Kami diajarkan untuk dapat bersifat altruis. Dan membuang jauh-jauh sifat egois. Kami juga diajarkan untuk menjadi golongan yang mukhlis. Tidak mengharapkan imbalan dari manusia yang sifatnya materialis. Walaupun kadang kali uang jajan kami menjadi habis. Tapi, tak apalah yang penting balasan dari Allah berupa surga lengkap dengan para bidadari’s.

Kami anak ROHIS. Karakter masing-masing kami tidaklah sama seperti halnya kue lapis. Ada yang bawaannya serius, rajin, rapat tidur mulu juga ada, ataupun yang humoris. Akan tetapi kami juga dibekali ilmu untuk selalu bersikap idealis. Jangan jadi orang yang pragmatis plus oportunistis. Takutnya malah jadi orang-orang yang ikut ketularan virus liberalis. Yang kadang kalo ngomong suka bikin mengekerut alis.

Kami anak ROHIS. Pada kesempatan kali ini kami ingin mengatakan bahwa KAMI BUKAN TERORIS! Jangan juga men-cap kami sebagai ekstrimis. Hanya dikarenakan perubahan tingkah laku kami yang mungkin terlihat agak lebih agamis. Padahal teroris tulen bin sejati adalah para kaum zionis bengis rasis dan kolonialis.

Kami anak ROHIS. Kami juga ditanamkan nilai-nilai zuhud atau bahasa kerennya adalah askestis. Kami juga menjauhi hal-hal yang sifatnya glamoris. Kami berusaha untuk sejauh mungkin tidak menjadi kaum borjuis. Karena khawatir terkena penyakit wahn atau istilah lainnya hedonis.

Kami anak ROHIS. Kami juga manusia bukannya malaikat yang selalu tampil perfeksionis. Tak sedikit pula diantara kami yang takluk terhadap godaan sang iblis. Dan mereka-mereka itu pun episode dakwahnya berakhir dengan sangat tragis. Yang kalau dituliskan di sini dapat membuat mata menangis.

Kami anak ROHIS. Beberapa kami juga diberikan bakat berbisnis. Selain bisnis ada juga yang bakat menulis. Dan tulisan ini dibuat bukan untuk sekedar narsis-narsis. Ya, ini hanya dibuat sekedar berbagi tentang profil ROHIS.

HIJABER'S ( Syar'i atau Gaya...? )

Apa yang patut kita sombongkan bahwa kotoran kita lebih hina daripada kotoran Luwak.
Apa yang patut kita sombongkan bahwa mata kucing lebih anggun dari pada mata kita .
Apa yang patut kita Sombongkan bahwa Kulit Sapi lebih putih dari pada kulit model wanita didunia ini.
Apa yang lebih patut disombongkan bahwa Bunga Mawar saja lebih cantik dari cantiknya seorang wanita.
Apapula yang kita sombongkan bahwa rambut kuda lebih bagus dari pada rambut wanita didunia ini.
Kiranya membandingkan diri kita dengan binatang saja kalah, lalu siapalah kita dengan semena-mena menentang perintah hijab secara syar'i...


HIJABER'S ( Syar'i atau Gaya..? )

Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan Al Bykazi

Segala puji bagi Allah, yang telah menurunkan kepada hamba-Nya kitab Al-Qur'an sebagai penjelasan atas segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad Shalallahu 'alaihi wasalam, yang diutus Allah sebagai rahmat bagi alam semesta.

Firman Allah ta’aala dalam surat Al-Ahzab ayat 59 :

“ Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan berkata:

Allah Ta’ala menyuruh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam agar dia menyuruh wanita-wanita mukmin , istri-istri ,dan anak-anak perempuan beliau agar mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka. Sebab cara berpakaian yang demikian membedakan mereka dari kaum wanita jahiliah dan budak-budak perempuan. Jilbab berarti selendang/kain panjang yang lebih besar dari pada kerudung. Demikian menurut Ibnu Mas’ud, Ubaidah, Qatadah, dan sebagainya. Kalau sekarang jilbab itu seperti kain panjang. Al-Jauhari berkata,”Jilbab ialah kain yang dapat dilipatkan”.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ummu Salamah dia berkata: ”Setelah ayat diatas turun, maka kaum wanita Anshar keluar rumah dan seolah-olah dikepala mereka terdapat sarang burung gagak. Merekapun mengenakan baju hitam”(lihat Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir ; jilid III hal:900-901 )

Perintah hijab telah jelas bahwa hijab adalah suatu kewajiban bagi kaum muslimah sebagaimana shalat 5 waktu, oleh karena itu tidak boleh kaum muslimah membuka kepala mereka dihadapan yang bukan mahramnya, dan inilah keindahan ajaran islam yang menghargai wanita dan menjaga wanita bahkan Rasulullah menyebut wanita adalah perhiasan dunia sebagaimana Sabdanya :

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467)

Masya Allah.. sedemikianlah islam menjaga wanita, semoga Allah merahmati kita semua berkaitan dengan perintah hijab diatas akhir-akhir ini amat sangat ramai kaum muslimah membentuk komunitas Hijaber's yang mana menjadi trade mode dalam berhijab, namun sikap para muslimah yang bersemangat dalam berhijab agar tak salah langkah dalam pemakaian hijab berikut bahasan dari kami :

HIJABER'S SEMESTINYA TIDAK BOLEH MENYERUPAI PUNUK ONTA

Alhamdulillah atas segala nikmat yang di karuniaiNya, dengan Islam sebagai agama terbesar dinegeri ini membuat pemeluknya terkhusus para muslimah termotivasi untuk berpakaian syar'i, Semoga Allah menjadikan pahala atas usaha dan niat ikhlas mereka dalam berhijab sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Namun amat disayangkan sebagian muslimah lebih dominan mencintai hijab modelis, tanpa melihat sisi syar'i nya sehingga diantara mereka menonjolkan gaya / inovasi tampil trend dengan hijab, padahal berhijab hakikatnya adalah sebuah ibadah yang memang sudah menjadi kewajiban bagikaum muslimah dan telah dijelaskan pula bagaimana Hija yang syr'i menurut tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda :
"Ada dua golongan ahli neraka dari umatku yang aku belum melihat mereka sebelumnya, yakni :
1)Para Wanita berpakaian akan tetapi telanjang yang berlenggak-lenggok.
2)kepala-kepala mereka seperti punuk onta (adanya hiasan pada Rambut/hijab mereka seperti sanggul, pita, dan pernak pernik lainya) mereka tidak akan masuk surga, bahkan mereka tidak akan mendapati bau surga, padahal bau surgha dapat tercium dari jarak sekian dan sekian ( HR Muslim )

Sedangkan hadits lain yang diriwayatkan Imam Ahmad 2/223 Nabi Bersabda :
“Pada akhir ummatku nanti akan muncul kaum laki-laki yang menaiki pelana seperti layaknya kaum laki-laki, mereka turun kemasjid-masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi laksana telanjang, diatas kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka, karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat”

Syaikh DR. Shalih bin Abdullah in Fauzan al Fauzan dalam at-Taninat hal.23 berkata "Maksud wanita yang berpakaian namun telanjang adalah wanita yang mengenakan pakaian namun tidak menutup tubuhnya secara sempurna (yakni tidak menutupinya dengan sempurna, sehinggga masih nampak sebagian anggoata tubuhnya yang mestinya wajib di tutupi, ed. ) Ia berpakaian tetapi pada hakekatnya tetap telanjang, seperti mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya, seperti lengannya dan lain-lainnya".

Berpakaian tetapi telanjang pada umumnya terlihat pada mereka para wanita yang belum berhijab, dimana mereka dengan percaya diri melawan syari'at Allah dengan mengatakan "yang penting hati dulu yang berjilbab", waiyadzubillah.

Adapun wanita yang kepala mereka seperti punuk onta adalah wanita yang telah berhijab namun mereka jadikan hijab tersebut sebagai gaya yang menjadikan rambut mereka yang ditutupi hijab seperti punuk onta.Sedangkan pakaian/hijab wanita itu adalah yang menutupi tubuhnya, (yakni) yang tebal dan lebar, sehingga tidak tampak bentuk tubuhnya dan fostur badannya. tidak patut dipungkiri bahwa kebanyakan hijab dinegeri ini yang berbasis trend / modelis adalah hijab yang dilarang oleh Rasulullah, sebagaimana hadist diatas bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam melarang berhijab seperti punuk onta berikut contoh gambar jilbab punuk onta :


Oleh karena itu atas dasar rasa cinta bagi anda saudariku muslimah yang bersemangat untuk menutup aurat, hendaknya jangan nodai niat kita denga amalan yang salah dan jauh dari Ajaran Rasulullah shallalallahu alaihi wasalam bahkan termasuk suatu larangan. Waiyadzubillah.

JADILAH HIJABER'S SEJATI


Saudariku fillah yang dirahmati Allah

Seorang wanita muslimah yang meyakini Allah sebagai Rabb-Nya dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul-Nya maka konsekuensinya adalah dia harus mematuhi apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Dan tidaklah patut bagi kita sebagai hamba-Nya memilih alternatif/alasan lain untuk berpaling dari perintah-Nya sebab akan menyebabkan kita tersesat dari petunjuk-Nya sebagaimana firman-Nya:
“dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi wanita yang mukmin apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan(urusan) akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan, barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata”(Al-Ahzab:36)

Hijab Syar'i adalah kain yang dikenakan oleh wanita untuk menyelimuti tubuhnya diatas pakaian (baju) yang ia kenakan kecuali wajah dan telapak tangan. Ini adalah definisi pendapat yang paling shahih(yang paling benar), sebagaimana Firman Allah ta’aala dalam surat Al-Ahzab ayat 59 :

“ Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Syubhat :
Di zaman keterasingan ini banyak sebagian diantara kaum muslimah menganggap hijab panjang dan lebar adalah hijab kuno dan hijab yang tidak mengikuti zaman, hijab semacam itu adalah hijab tidak relevan.

Kami jawab :

Tidak sepatutnya kaum muslimah yang ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya berkata seperti itu,perkataan demikian adalah kesombongan terhadap Allah 'azza wajalla sedangkan dalil-dalil diatas telah kita ketahui bersama bahwa hijab merupakan kewajiban bagi setiap kaum muslimah, serta mengikuti standar yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana Perintah Allah subhanahu wata’ala dalam surat An-Nuur ayat 31:

"Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepad suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau puter-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka atau wanita-wanita islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan, janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”

Wahai saudariku Muslimah..
Sungguh kita sebagai manusia adalah lemah.. dan ketauhilah kita tidak bisa berbuat apapun melainkan kehendak Allah 'Azza wajalla, janganlah kita sombongkan diri dihadapaN-Nya.
Apa yang patut kita sombongkan bahwa kotoran kita lebih hina daripada kotoran Luwak.
Apa yang patut kita sombongkan bahwa mata kucing lebih anggun dari pada mata kita .
Apa yang patut kita Sombongkan bahwa Kulit Sapi lebih putih dari pada kulit model wanita didunia ini.
Apa yang lebih patut disombongkan bahwa Bunga Mawar saja lebih cantik dari cantiknya seorang wanita.
Apapula yang kita sombongkan bahwa rambut kuda lebih bagus dari pada rambut wanita didunia ini.
Kiranya membandingkan diri kita dengan binatang saja kalah, lalu siapalah kita dengan semena-mena menentang perintah hijab secara syar'i...

NASHIHAT UNTUK HIJABER'S

Kepada muslimah yang menamakan dirinya Hijaber's serta kaum muslimah yang bersemangat menuntut ilmu guna berhijab tampil syar'i.

Ketahuilah telah jelas Nash-nash dari Allah dan Rasul-Nya jika perintah hijab adalah suatu kewajian bagi kaum muslimah, adapun hijab tampil gaya dan menampakan hiasan serta membentuk punuk onta adalah suatu larangan sebagaimana Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, oleh karena itu berhijablah secara Syar'i dimana hijab adalah kain yang menutupi seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan tanpa lekukan dan warna yang mencolok, abaikan kicauan-kicauan yang menganggap hijab syar'i sebagai hijab kuno.. ketahuilah Jalan menuju surga adalah pahit namun manis dirasa hasilnya. wallahu'alam

HADIST ILMU WALAU SATU AYAT

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Seputar perawi hadits :

Hadits ini diriwayatkan oleh shahabat Abdullah bin ‘Amr bin Al Ash bin Wa’il bin Hasyim bin Su’aid bin Sa’ad bin Sahm As Sahmiy. Nama kunyah beliau Abu Muhammad, atau Abu Abdirrahman menurut pendapat lain. Beliau adalah salah satu diantara Al ‘Abaadilah (para shahabat yang bernama Abdullah, seperti ‘Abdullah Ibn Umar, ‘Abdullah ibn Abbas, dan sebagainya –pent) yang pertama kali memeluk Islam, dan seorang di antara fuqaha’ dari kalangan shahabat. Beliau meninggal pada bulan Dzulhijjah pada peperangan Al Harrah, atau menurut pendapat yang lebih kuat, beliau meninggal di Tha’if.

Poin kandungan hadits :

Pertama:

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk menyampaikan perkara agama dari beliau, karena Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan agama ini sebagai satu-satunya agama bagi manusia dan jin (yang artinya), “Pada hari ini telah kusempurnakan bagimu agamamu dan telah kusempurnakan bagimu nikmat-Ku dan telah aku ridhai Islam sebagai agama bagimu” (QS. Al Maidah : 3). Tentang sabda beliau, “Sampaikan dariku walau hanya satu ayat”, Al Ma’afi An Nahrawani mengatakan, “Hal ini agar setiap orang yang mendengar suatu perkara dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersegera untuk menyampaikannya, meskipun hanya sedikit. Tujuannya agar nukilan dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dapat segera tersambung dan tersampaikan seluruhnya.” Hal ini sebagaimana sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “Hendaklah yang hadir menyampaikan pada yang tidak hadir”. Bentuk perintah dalam hadits ini menunjukkan hukum fardhu kifayah.

Kedua:

Tabligh, atau menyampaikan ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbagi dalam dua bentuk :

1. Menyampaikan dalil dari Al Qur’an atau sebagiannya dan dari As Sunnah, baik sunnah yang berupa perkataan (qauliyah), perbuatan (amaliyah), maupun persetujuan (taqririyah), dan segala hal yang terkait dengan sifat dan akhlak mulia Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Cara penyampaian seperti ini membutuhkan hafalan yang bagus dan mantap. Juga cara dakwah seperti ini haruslah disampaikan dari orang yang jelas Islamnya, baligh (dewasa) dan memiliki sikap ‘adalah (sholeh, tidak sering melakukan dosa besar, menjauhi dosa kecil dan menjauhi hal-hal yang mengurangi harga diri/ muru’ah, ed).
2. Menyampaikan secara makna dan pemahaman terhadap nash-nash yang ada. Orang yang menyampaikan ilmu seperti ini butuh capabilitas dan legalitas tersendiri yang diperoleh dari banyak menggali ilmu dan bisa pula dengan mendapatkan persaksian atau izin dari para ulama. Hal ini dikarenakan memahami nash-nash membutuhkan ilmu-ilmu lainnya, di antaranya bahasa, ilmu nahwu (tata bahasa Arab), ilmu-ilmu ushul, musthalah, dan membutuhkan penelaahan terhadap perkataan-perkataan ahli ilmu, mengetahui ikhtilaf (perbedaan) maupun kesepakatan yang terjadi di kalangan mereka, hingga ia mengetahui mana pendapat yang paling mendekati dalil dalam suatu masalah khilafiyah. Dengan bekal-bekal ilmu tersebut akhirnya ia tidak terjerumus menganut pendapat yang ‘nyleneh’.

Ketiga:

Sebagian orang yang mengaku sebagai da’i, pemberi wejangan, dan pengisi ta’lim, padahal nyatanya ia tidak memiliki pemahaman (ilmu mumpuni) dalam agama, berdalil dengan hadits “Sampaikan dariku walau hanya satu ayat”. Mereka beranggapan bahwasanya tidak dibutuhkan ilmu yang banyak untuk berdakwah (asalkan hafal ayat atau hadits, boleh menyampaikan semau pemahamannya, ed). Bahkan mereka berkata bahwasanya barangsiapa yang memiliki satu ayat maka ia telah disebut sebagai pendakwah, dengan dalil hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tersebut. Menurut mereka, tentu yang memiliki hafalan lebih banyak dari satu ayat atau satu hadits lebih layak jadi pendakwah.

Pernyataan di atas jelas keliru dan termasuk pengelabuan yang tidak samar bagi orang yang dianugerahi ilmu oleh Allah. Hadits di atas tidaklah menunjukkan apa yang mereka maksudkan, melainkan di dalamnya justru terdapat perintah untuk menyampaikan ilmu dengan pemahaman yang baik, meskipun ia hanya mendapatkan satu hadits saja. Apabila seorang pendakwah hanya memiliki hafalan ilmu yang mantap, maka ia hanya boleh menyampaikan sekadar hafalan yang ia dengar. Adapun apabila ia termasuk ahlul hifzh wal fahm (punya hafalan ilmu dan pemahaman yang bagus), ia dapat menyampaikan dalil yang ia hafal dan pemahaman ilmu yang ia miliki. Demikianlah sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “Terkadang orang yang disampaikan ilmu itu lebih paham dari yang mendengar secara langsung. Dan kadang pula orang yang membawa ilmu bukanlah orang yang faqih (bagus dalam pemahaman)”. Bagaimana seseorang bisa mengira bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang yang tidak paham agama untuk mengajarkan berdasarkan pemahaman yang ia buat asal-asalan (padahal ia hanya sekedar hafal dan tidak paham, ed)?! Semoga Allah melindungi kita dari kerusakan semacam ini.

LALAI BERDZIKIR


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

An Nawawi dalam Shohih Muslim membawakan bab dengan judul “Keutamaan tidak beranjak dari tempat shalat setelah shalat shubuh dan keutamaan masjid“.

Dalam bab tersebut terdapat suatu riwayat dari seorang tabi’in –Simak bin Harb-. Beliau rahimahullah mengatakan bahwa dia bertanya kepada Jabir bin Samuroh,
أَكُنْتَ تُجَالِسُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-

“Apakah engkau sering menemani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk?”
Jabir menjawab,
نَعَمْ كَثِيرًا كَانَ لاَ يَقُومُ مِنْ مُصَلاَّهُ الَّذِى يُصَلِّى فِيهِ الصُّبْحَ أَوِ الْغَدَاةَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ قَامَ وَكَانُوا يَتَحَدَّثُونَ فَيَأْخُذُونَ فِى أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ فَيَضْحَكُونَ وَيَتَبَسَّمُ.

“Iya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya tidak beranjak dari tempat duduknya setelah shalat shubuh hingga terbit matahari. Apabila matahari terbit, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri (meninggalkan tempat shalat). Dulu para sahabat biasa berbincang-bincang (guyon) mengenai perkara jahiliyah, lalu mereka tertawa. Sedangkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum saja.” (HR. Muslim no. 670)

An Nawawi mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat anjuran berdzikir setelah shubuh dan mengontinukan duduk di tempat shalat jika tidak memiliki udzur (halangan). Al Qadhi Husain mengatakan bahwa inilah sunnah yang biasa dilakukan oleh salaf dan para ulama. Mereka biasa memanfaatkan waktu tersebut untuk berdzikir dan berdo’a hingga terbit matahari.” (Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/29, Asy Syamilah)

Membaca Dzikir Pagi Menjadi Kebiasaan Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu

Dari Abu Wa’il, dia berkata, “Pada suatu pagi kami mendatangi Abdullah bin Mas’ud selepas kami melaksanakan shalat shubuh. Kemudian kami mengucapkan salam di depan pintu. Lalu kami diizinkan untuk masuk. Akan tetapi kami berhenti sejenak di depan pintu. Lalu keluarlah budaknya sembari berkata, “Mari silakan masuk.” Kemudian kami masuk sedangkan Ibnu Mas’ud sedang duduk sambil berdzikir.

Ibnu Mas’ud lantas berkata, “Apa yang menghalangi kalian padahal aku telah mengizinkan kalian untuk masuk?”

Lalu kami menjawab, “Tidak, kami mengira bahwa sebagian anggota keluargamu sedang tidur.”

Ibnu Mas’ud lantas bekata, “Apakah kalian mengira bahwa keluargaku telah lalai?”

Kemudian Ibnu Mas’ud kembali berdzikir hingga dia mengira bahwa matahari telah terbit. Lantas beliau memanggil budaknya, “Wahai budakku, lihatlah apakah matahari telah terbit.” Si budak tadi kemudian melihat ke luar. Jika matahari belum terbit, beliau kembali melanjutkan dzikirnya. Hingga beliau mengira lagi bahwa matahari telah terbit, beliau kembali memanggil budaknya sembari berkata, “Lihatlah apakah matahari telah terbit.” Kemudian budak tadi melihat ke luar. Jika matahari telah terbit, beliau mengatakan,
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَقَالَنَا يَوْمَنَا هَذَا

“Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami berdzikir pada pagi hari ini.” (HR. Muslim no. 822)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Menjadi Malas Beraktivitas Disebabkan Lupa Dzikir Pagi

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah adalah orang yang gemar beribadah dan bukanlah orang yang kelihatan bengis sebagaimana anggapan sebagian orang. Kita dapat melihat aktivitas beliau di pagi hari sebagaimana dikisahkan oleh muridnya –Ibnu Qayyim Al Jauziyah.-
Ketika menjelaskan faedah dzikir bahwa dzikir dapat menguatkan hati dan ruh, Ibnul Qayim mengatakan,

“Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah suatu saat shalat shubuh. Kemudian (setelah shalat shubuh) beliau duduk sambil berdzikir kepada Allah Ta’ala hingga pertengahan siang. Kemudian berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-.” (Al Wabilush Shoyib min Kalamith Thoyib, hal.63, Maktabah Syamilah)

Di Antara Dzikir Pagi yang Ringan yang Bisa Rutin Dibaca

[1] Membaca istigfar sebanyak 100x: Astagfirullah wa atubu ilaih

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا أَصْبَحْتُ غَدَاةً قَطٌّ إِلاَّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari, pen) kecuali aku telah beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali.” (HR. An Nasa’i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 1600. Lihat Al Mu’jam Al Awsath lith Thobroniy, 8/432, Asy Syamilah)

[2] Membaca sayyidul istighfar 1x

Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

“Penghulu istigfar adalah apabila engkau mengucapkan,

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

[Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtaniy wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu. A'udzu bika min syarri maa shona'tu, abu-u laka bi ni'matika 'alayya wa abu-u bi dzanbi. Faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuba illa anta] “Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR. Bukhari no. 6306)

[3] Membaca surat Al Ikhlash, Al Falaq, dan An Naas masing-masing sebanyak 3x

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ »

“Membaca Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlas) dan Al Muwa’idzatain (surat Al Falaq dan An Naas) ketika sore dan pagi hari sebanyak tiga kali akan mencukupkanmu dari segala sesuatu).” (HR. Abu Daud no. 5082. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Jika ingin mengetahui dan mengamalkan dzikir-dzikir pagi lainnya, silakan dilihat di kitab Hisnul Muslim (karya Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah, sudah banyak diterjemahkan) atau buku Do’a dan Dzikir karya Al Ustadz Yazid bin Abdil Qodir Jawas hafizhohullah.

Semoga Allah menjadikan waktu pagi kita menjadi waktu yang penuh berkah. Semoga Allah memudahkan kita melakukan amalan yang bermanfaat di dalamnya.

***

FADHILAH BASMALLAH


Bismillah, alhamdulillah wa shalaatu wassalaam ‘ala rasuulillah wa ‘ala aalihi wa man tabi’ahu bi ihsan ila yaumiddin.

Seuntai kalimat yang sangat mulia, begitu mudah dilafalkan serta mendatangkan keberkahan. Dengan basmalah Allah Ta’ala membuka kitabnya yang mulia, dengan basmalah pula pembuka surat Nabi Sulaiman kepada Bilqis, dan dengan basmalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam membuka surat-suratnya kepada para raja untuk mengajak mereka melakukan penghambaan diri hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Dengan membaca basmallah semoga Allah melimpahkan kepada kita keberkahnnya serta melindungi kita dari keburukan setan.

Keutamaan Basmalah

1. Membacanya dapat membuat setan menjadi kecil

Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari seseorang yang dibonceng oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata,

“Tunggangan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam tergelincir, maka aku katakan: ‘Celaka setan.’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Janganlah engkau mengucapkan ‘celakalah setan.’ Karena jika engkau mengucapkannya, maka ia akan membesar dan berkata: ‘dengan kekuatanku, aku jatuhkan dia.’ Jika engkau mengucapkan bismillah, maka ia akan menjadi kecil hingga seperti seekor lalat.’”(HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)

Ini merupakan berkah dari ucapan “Bismillah “
2. Disunnahkan membaca basmalah sebelum memulai pekerjaan.

Oleh karena itu disunnahkan membaca basmalah pada awal setiap ucapan maupun perbuatan. Disunnahkan juga membacanya pada awal khuthbah. Dan disunnahkan juga membaca basmalah sebelum masuk kamar mandi.
3. Tidak sempurna wudhu sebelum membaca basmalah

Berdasarkan hadist dalam musnad Imam Ahmad dan juga dalam kitab Sunan dari riwayat Abu Huraira, Sai’id bin Zaid dan Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhum. Secara marfu’, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak sah wudhu seseorang yang tidak menyebut nama Allah Ta’ala (mengucap basmalah)” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, dan dishahihkan al-Albani)
4. Membaca Basmalah sebelum jima’ kelak anaknya akan dijauhkan dari gangguan setan.

Berdasarkan hadist dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Ibn ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Seandainya salah seorang dari kalian hendak mencampuri istrinya ia membaca : ‘Bismillah allahumma janibnasy syaithaana wa janibisy syaithaana maa razaqtanaa (dengan menyebut nama Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau anugrahkan kepada kami),’ maka jika Allah menaqdirkan lahirnya anak maka anak itu tidak akan diganggu oleh setan selamanya.”
5. Menjauhkan rumah dari setan.

Dari Jabir radhyallahu ‘anhu berkata, saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Jika seseorang masuk kedalam rumahnya lalu ia menyebut asma Allah Ta’ala saat ia masuk dan saat ia makan, maka setan berkata kepada teman-temannya, ‘ tidak ada tempat bermalam bagi kalian dan tidak ada makan malam.’ Dan jika ia masuk, tanpa menyebut asma Allah Ta’ala saat hendak masuk rumahnya berkatalah syaithan: ‘kalian mendapatkan tempat bermalam, dan apa bila dia tidak menyebut nama Allah ketika hendak makan,maka setan berkata : ‘ kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.’” (Muttafaqun ‘alaih)

Demikian beberapa keutamaan Basmalah yang dapat kami sampaikan diantara keutamaannya yang banyak.

Wa shallallahu ‘ala nabiyyina walhamdulillahi rabbil ‘aalamiin..

***
Penulis: Ismiati Ummu Maryam
Murajaah: Ust Ammi Nur Baits

Maraji’:

* Shahih Tafsir Ibnu Katsir juz 1 pustaka ibnu katsir.

* Riyasdhus Shalihin, Al-imam An-Nawawi, Darussalam, Mesir.

* QS : Al-An’am:27:30

BUGIL DENGAN JILBAB..!! waspada..!!



Beberapa waktu yang lalu, ketika membaca salah satu artikel di blog Wiramandiri, betapa sedihnya hati ini, ketika mengetahui bahwa pada saat ini di dunia maya (internet), banyak terpampang foto akhwat atau wanita muslimah berjilbab dengan badan atau tubuh (maaf) tanpa busana alias telanjang atau bugil! Wal ‘iyadzubillah! Sungguh ironis memang, tapi inilah kenyataannya. Para pengelola website cabul/ porno/ sex dan orang-orang yang sejenisnya –semoga Allah memberi hidayah kepada mereka dan kita semua-, kini melancarkan serangannya kepada muslimah berjilbab. Dengan sengaja dan tanpa rasa penyesalan dan bersalah, mereka memodivikasi foto para muslimah berjilbab (yang ironisnya begitu banyak bertebaran di internet, baik di website, blog, Friendster , dll) dengan foto wanita fasik yang tanpa busana (telanjang). Sehingga, hasilnya menjadi foto wanita berjilbab telanjang! Tujuan mereka melakukan hal ini (mengubah foto wanita berjilbab) adalah untuk melecehkan kaum hawa yang teguh melaksanakan Syari’at Islam. Na’udzubillah min dzalik. Bahkan, beberapa waktu lalu, terdapat link khusus yang dibuat untuk melihat foto-foto orang lain yang disimpan secara private (pribadi) di Friendster, tanpa sepengetahuan yang empunya FS! Maka berhati-hatilah wahai Saudara dan saudariku, jangan asal menyimpan foto di internet!

Oleh karena itu, melalui media ini, kami menasihatkan kepada seluruh saudariku muslimah (termasuk kaum Adam), untuk tidak memasang foto mereka di internet, baik di blog/ website, FS (Friendster), gambar avatar, Flickr, dll. Sedangkan bagi mereka yang telah terlanjur memasang foto di internet, kami memohon untuk segera menghapus foto Anda, agar Anda tidak menjadi korban berikutnya! Padahal kita telah mengetahui, betapa mulianya kedudukan seorang wanita di dalam Islam.

Saudariku, sebenarnya, para ulama telah lama memberi peringatan dan nasihat, tentang larangan fotografi. Hal ini dikarenakan, hukum asal dari gambar makhluk bernyawa adalah haram. Sebab, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Malaikat enggan memasuki rumah yang didalamnya terdapat lukisan” [Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim]. Berdasarkan hadits ini, sebagian ulama berfatwa tentang haramnya foto makhluk bernyawa, walaupun hanya untuk digunakan sebagai foto kenangan. Akan tetapi ada ulama yang membolehkan foto makhluk jika digunakan untuk sesuatu yang DARURAT, seperti KTP, Paspor, Ijazah, dan lain-lain. Ketahuilah, musibah ini (fitnah foto wanita berjilbab porno) merupakan salah satu akibat jika kita meremehkan ajaran Islam dan meremehkan peringatan (fatwa) ulama.

Semoga nasihat singkat ini, bisa diambil pelajaran bagi mereka yang berakal dan orang-orang setelahnya. Wallahu a’lam.

Al-Faqir ila maghfirati Rabbihi

Akhukum fillah Abu Zayd As-Salafy

FACEBOOK.COM is My LIFE



Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan Al Bykazi

FACEBOOK HALAL HUKUMNYA, karena tergantung pada pemakainya..!!
FACEBOOK HARAM HUKUMNYA, jika anda memajang foto anda..!!
FACEBOOK HARAM HUKUMNYA, jika anda bermaksiat didalamnya..!!
perhatikanlah bagaimana dirimu menggunakanya.!!

Waktu yang Sia-sia Di Depan Facebook


Saudaraku, inilah yang kami ingatkan untuk para pengguna facebook. Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami sayangkan bagi saudara-saudaraku yang begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu, sadarlah!!
Terlebih lagi para wanita, sadarlah dirimu punya anak..!!
sadarlah wahai kaum wanita, berapa jam usia mu terbuang..!!
terlebih tidak mau tertinggal kaum lelaki yang asyik facebookan dengan cewe-cewe murah...!!
SADARLAH..!!

Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.

Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan,

“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”

Ya akhy ya ukhty dimana 'izzah kalian kiranya waktu kalian habis dengan produk rendahan semacam facebook, wallahi kasihan dirimu.. sekali lagi kau kasihan..!!
Kita boleh saja dan tidak melarang anda mempunyai Account Facebook dan Boleh menggunakan jejaring sosial ini namun tergantung kita memakainya. saya tidak mengatakan facebook HARAM.. tidak..!! akan tetapi saya mengkritisi anda-anda yang begitu murahnya menjual waktu anda dengan berjam-jam di facebook bahakan ada yang bermain paket diwarnet lebih dari 10 jam, subhanallah.

Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas,

“Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

“Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”

Ingatlah … kematian lebih layak bagi orang yang menyia-nyiakan waktu, ia memang benar adanya buat apa waktu anda terbuang jika tanpa ibadah, buat apa waktu anda kiranya hanya dihabiskan via facebook.

Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu,

“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)

Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah

Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang senang dikirimi pesan nasehat agama yang dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut.

Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain apalagi dalam masalah agama yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)

Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ
“Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 1o bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat.

Penutup: Nasehat bagi Para Pengguna Facebook

Faedah dari perkataan Imam Asy Syafi’i:

“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil)”.(Al Jawabul Kafi, 109)

Kami hanya bisa berdoa kepada Allah, semoga Allah memberikan taufik dan hidayah bagi orang yang membaca tulisan ini. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk memanfaatkan waktu dengan baik, dalam hal-hal yang bermanfaat.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Rujukan:

Al Jawabul Kafi, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah
Al Qowa’id wal Ushul Al Jaami’ah, Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Darul Wathon Lin Nasyr
Jam’ul Mahshul fi Syarhi Risalah Ibni Sya’di fil Ushul, Abdullah bin Sholeh Al Fauzan, Dar Al Muslim
Risalah Lathifah, Abdurrahman bin Nashir As Sa’di

FACEBOOK BERFOTO AKHWAT..!



Menyoroti AKHWAT yang TAK SEGAN MEMASANG FOTONYA DI FB

Ya Akhawat Fil Islaam, Wahai Muslimah2@Facebook, Walau Di Mana Jua Antunna Berada..

Atas Dasar Ukhuwwah & Kasih yang Tidak Terhingga terhadap Antunna, PS Amat-amat Memohon drp Lubuk Hati yang Paling Mendalam....

'SILAHKAN DELETE KESELURUH GAMBAR2 ANTUNNA YANG MASIH TERSISA DI FACEBOOK DENGAN KADAR SEBERAPA SEGERA!'.

Terutamanya kepada Mereka yang Belum Berpurdah, Gambar-gambar Antunna di Ambang Bahaya dan boleh menjadi Asbab Fitnah yang Maha Dahsyat kepada Diri, Keluarga dan kepada Addenul Islam itu Sendiri.

Bagi Memastikan Antunna Melakukannya pada SAAT DAN KETIKA INI juga, di bawah ini PS sertakan Beberapa Artikel Beserta Bukti Kukuh bagi Meyakinkan Antunna untuk men'DELETE' Gambar-Gambar tersebut Tanpa Ragu2.


[ ARTIKEL 1 ] ~ TANGAN KOTOR : MEMBOGELKAN GAMBAR MUSLIMAH DENGAN SUPER IMPOSE

Super Impose yang semakin menjadi kegilaan dunia hari ini, telah menyebabkan berlakunya beberapa kezaliman terhadap wajah wanita yang bertudung. Kesal juga, sejak kebelakangan ini, ternampak beberapa bentuk serangan media dengan menggunakan istilah-istilah lucah yang agak meluat untuk menyebutkannya di sini.

Post kali ini, saya cuba menarik para pembaca untuk memahami situasi yang terjadi. Istilah-istilah kotor yang saya maksudkan di atas, cuba dikembangkan. Antara cara-cara mengembangkan otak kotor terhadap wanita muslimah, ialah dengan menggunakan SUPER IMPOSE.

Iaitu, mengambil beberapa keping gambar perempuan bertudung yang dirasakan secocok dengan gambar bogel, kemudian gambar perempuan tersebut dipotong dibahagian yang sesuai. Biasanya garisan tudung tersebut. Kemudian, di”tampal” pada tubuh mana-mana yang tidak berpakaian.

Maka, akan terhasil seorang wanita yang bertudung, tetapi tidak berpakaian. Kerja-kerja ini tidak lain adalah untuk menghina Islam, bahkan menghina wanita muslimah yang sentiasa menjaga aurat mereka. Persoalan di sini, dimanakah saluran mudah untuk mendapatkan gambar-gambar muslimah kita?

Oh ya, FACEBOOK adalah jalan paling mudah dan berkesan. Sejak kebelakangan ini, nampak seperti wanita muslimah Indonesia dan Malaysia yang menjadi mangsa! Hah.. Adakah anda sedar, entah-entah gambar saudara mara kita pula yang kena.

Lebih teruk apabila gambar tersebut dibuat animasi dengan format GIF. Animasi yang boleh ditampal dengan mudah di web-web lucah. Asalnya ia merupakan gambar kaku, tetapi apabila diubahsuai dan diset dalam format GIF, akan terhasil animasi bergerak. Antaranya AKSI-AKSI RANJANG yang agak mengaibkan untuk disebut di sini.

Baca Selanjutnya --> Disini


[ ARTIKEL 2 ] ~ AWAS MUSLIMAHKU !!



ASAL FOTO INI ADALAH BERTUDUNG SEMPURNA, NAMUN TELAH DIEKSPLOITASI MELALUI TEKNIK SUPER IMPOSE DAN SINAR X-RAY UNTUK MENAMPAKKAN BAHAGIAN DALAMAN. MAKA KEPADA PARA MUSLIMAH DIKASIHI ALLAH SEKALIAN ,TOLONG DELETE FOTO-FOTO ANDA DALAM MANA-MANA LAMAN PERIBADI ANDA SEPERTI fACEBOOK ,BLOG @ fRIENDSTER SEBELUM MENJADI MANGSA DAN FOTO-FOTO ANDA TERSEBAR DI INTERNET OLEH MUSUH2 ISLAM DAN KAKI PORNOGRAFI

Mungkin proses eksploitasi ini tidak dapat dilakukan jika mana gambar ini sudah tetap..namun sebagai langkah berjaga-jaga, seelok-eloknya tidak wajarlah bagi seorang muslimah mempamerkan gambarnya kepada bukan mahramnya. Jika difikir-fikirkan, kenapa sibuk mempamerkan wajah pada orang tatapan ramai ?..NAK TUNJUK CANTIK??? {PS : NAK KEPUJIAN LELAKI????} Hmmm..cukuplah pamerkan pada suami kalian nanti..renung-renungkanlah.

Baca Selanjutnya --> Disini

[ARTIKEL 3] HATI-HATI : FACEBOOK MEMUDAHKAN SI BERTUDUNG DITELANJANGKAN

Susulan daripada artikel saya sebelum ini, yang berkaitan dengan gambar perempuan bertudung yang dieksploitasikan, saya rasa perlu untuk mengulas lebih lanjut tentang istilah “body scanning”. Mungkin ia kelihatan agak tak masuk akal untuk dihasilkan. Tapi, sila baca beberapa kaedah di bawah, yang MEMUNGKINKAN proses ini akan berhasil.

1. Semua orang sudah tahu, bahawa pakaian tidak boleh ditembusi. Tetapi di Airport telah meletakkan sistem “mengkantoikan” anggota badan secara penuh. Dahulu, kita tidak pernah terfikir ia akan berlaku. Tetapi sekarang, ia sudah berlaku.

Ok, ada yang mengatakan bahawa, itu adalah anggota badan secara langsung, bukan melalui gambar. Penjelasannya pada nombor 2.

2. Cuba kita lihat di dalam ruangan Facebook. Kebanyakan pelayar Facebook yang memakai pakaian menutup aurat, tetapi adakah tidak boleh diimaginasikan bentuk tubuh mereka?

Contoh, di dalam gambar 1, si A melakukan aksi 1, gambar kedua pula melakukan aksi 2, sehinggalah 5 keping gambar, dan kesemuanya aksi yang berbeza (walaupun aksi bersahaja dan memakai niqab).

Maka, berdasarkan ukuran baju, lipatan kain, dan sebagainya, memungkinkan tubuh badannya diolah dalam bentuk 3D. Ia adalah hasil imaginasi yang dapat diterjemahkan daripada 5 gambar tersebut. Bukan sahaja 5, 1 pun sudah cukup.

Semua orang tahu, tubuh badan wanita semuanya sama, gemuk bentuknya begini, kurus bentuknya begini, pinggang lebar bentuknya begini, dan sebagainya. Maka, daripada gambar yang tertera, mereka mengolah kepada bentuk 3D, kerana manusia punyai imaginasi.

Senang cerita, kalau anda tengok perempuan bertudung, anda akan dapat mengimaginasi sehingga “menelanjangkan” tubuhnya, walaupun aurat semuanya ditutup. Maka, Islam mengajar kita untuk “menjaga pandangan”, walaupun kepada mereka yang menutup aurat.

Baca Selanjutnya --> Disini

Demi Kasih dan Cinta PS kepada Antunna, Sekali Lagi PS pohon....

' TOLONG DELETE DENGAN SEGERA, KESEMUA GAMBAR ANTUNNA @ FACEBOOK, SEKALIPUN IANYA TELAH DI'LOCK'.

SEBELUM IANYA DIEKSPLOITASI OLEH MUSUH-MUSUH ISLAM, SAMADA MENGGUNAKAN TEKNIK 'SUPER IMPOSE', 'SINAR X-RAY' ATAU '3D BODY SCANNING' UNTUK MENGAIBKAN MARUAH KAUM MUSLIMAH YANG MEMELIHARA AURATNYA, SETERUSNYA MENCEMARKAN KESUCIAN ADDENUL ISLAM"

Waakhiran Laisa Biakhirin,

Demi Ukhuwwah dan Kasihku Kepada Kalian, PS Amat-amat Memohon Agar Disebarluaskan Info ini kpd Seramai Mungkin Sahabiah2 Antunna di Luar Sana...

& Seterusnya, buat Ikhwahku yang KuKasihi, Sebarluaskan juga Info ini kpd seluruh Mahrammu, Kaum Kerabatmu, mahupun Teman2 Muslimahmu di FB....Demi Memelihara Kesucian Maruah Akhawat Kita dan Menjaga Kemurnian Addeenul Islam yang Sama-sama Kita Cintai...

SEMESTINYA SALAFY BERSOSIALISASI, TIDAK EKSKLUSIF


semangat ketika kita baru mengenal dakwah kebenaran ini semestinya tidak membuat kita berwajah sangar dan bermuka masam di depan orang-orang awam yang sama sekali tiada berfaidah sedikitpun. kita dituduh jarang bergaul, mengeklusivkan diri dst bukanlah salah orang awam namun tuduhlah diri-diri kita, muhasabahlah diri kenapa kita dituduh demikian, wahai saudaraku mengenal manhaj salaf bukan berarti kita berkeras dan bermasam di depan orang awam demi Allah salaf tidak mengajarkan demikian.
SEMESTINYA SALAFY BERSOSIAL, TIDAK EKLUSIVE
(Untaian Nashihat untukmu yang mengeklusifkan diri)
Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan Al Bykazi
Apa yang terbayangkan di fikiran kita jika muncul nama Salafy / Wahhabi ?
Apa yang terbayangkan di fikiran kita jika terucap kalimat Jenggotan/cadaran ?
Apa pula yang terbayangkan kirany anda melihat wanita berhijab besar / lelaki bercelana cingkrang ?
tentu para orang awam sepakat menjawab “MEREKA EKSLUSIVE”.
Artinya : Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan”. [Saba' : 28]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tatkala mengutus Mu’adz dan Abu Musa radhiyallahu ‘anhuma ke Yaman beliau berpesan kepada keduanya:
يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا
“Hendaklah kalian permudah dan jangan mempersulit, gembirakan mereka jangan kalian membuat mereka lari!
Berangkat dari Ayat dan Hadist ini penulis terketuk melihat fenomena para sebagian saudara-saudara kita Salafiyyin khususnya yang baru mengenal manhaj ini, yang baru mendapatkan taufiq dan meninggalkan tradisi-tradisi berbau syirk dan bid’ah, entah kesemangatan yang mereka miliki atau memang tidak mengetahui urgensi hikmah dalam berdakwah,saudaraku seiman -semoga aLLAH menjaga kita pada naungan taufiq yang mulia ini-, semangat ketika kita baru mengenal dakwah kebenaran ini semestinya tidak membuat kita berwajah sangar dan bermuka masam di depan orang-orang awam yang sama sekali tiada berfaidah sedikitpun. kita dituduh jarang bergaul, mengeklusivkan diri dst bukanlah salah orang awam namun tuduhlah diri-diri kita, muhasabahlah diri kenapa kita dituduh demikian, wahai saudaraku mengenal manhaj salaf bukan berarti kita berkeras dan bermasam di depan orang awam demi Allah salaf tidak mengajarkan demikian.
RASULULLAH SURI TAULADAN TERBAIK BAGI SALAFY
Manusia terhikmah sepanjang masa dan memiliki budi pekerti luhur adalah Rasulullah shallallahi ‘alaihi wasallam simak firma Allah (artinya)
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allâh.” (QS. Al-Ahzâb: 21)
janganlah kita sia-siakan pengakuan kita sebagai pengikut manhaj salaf, semestinya kita menjadikan Akhlak Rasulullah digarda terdepan dalam mengaplikasikan akhlak kita sehari-hari terkhusus dilingkungan masyarakat.
JANGAN MUDAH KAU TUDUH MEREKA AHLI BID’AH
Perlu dicamkan wahai saudara-saudarku semanhaj, tidak semua yang melakukan kebid’ahan dengan serampangan dikatakan otomatis dia ahli bid’ah, Kalimat “ahli bid’ah” mempunyai definisi tersendiri yakni barangsiapa yang membuat, menyebarkan / mensyi’arkan perkara baru dalam agama dan menjadikan hal tersebut mendapatkan ganjaran yang pada hakikatnya tidak dicontohkan Nabi dan para shahabatnya serta tidak ada dalil syar’I padanya maka dia adalah Ahli bid’ah, ini pengertian ahli bid’ah sebenarnya maka Tidak diperbolehkan menghukumi setiap orang sebagai ahli bid’ah, atau berlebihan dalam menghukumi bid’ah terhadap setiap orang yang menyelisihi sebagian perkara yang menyelisihi. Siapa yang terjatuh kedalam perkara yang haram, atau terjerumus dalam kemaksiatan, dia disebut ahli maksiat, dan tidak semua ahli maksiat atau orang yang keliru itu disebut ahli bid’ah. Para ulama salaf menyifati ahli bid’ah bagi seseorang yang melakukan perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah tanpa ilmu dan hujjah yang menjadi sandaran perbuatannya, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
٢- أخرجه البخاري في الصلح(2697)، ومسلم في الأقضية(4589)، وأبو داود في السنة(4608)، وابن ماجه في المقدمة(14)، وأحمد(26786)، من حديث عائشة رضي الله عنها.
“Barangsiapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami yang tidak berasal darinya maka ia tertolak”.
(HR.Bukhari dalam kitab shulh:2697, Muslim dalam kitab Al-Aqdhiyah:4589, Abu Dawud dalam as-sunnah: 4608, Ibnu Majah dalam muqaddimah: 14, Ahmad: 26786, dari hadits Aisyah radhiallahu anha).
Dalam riwayat lain:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
أخرجه مسلم في الأقضية (4590)، وأحمد (25870)، والدارقطني في سننه (4593)، من حديث عائشة رضي الله عنها.
“Barangsiapa yang mengamalkan satu amalan yang tidak berasal darinya maka ia tertolak.”
(HR.Muslim dalam Al-Aqdhiyah:4590, Ahmad:25870, Ad-Daruquthni dalam sunannya: 4593, dari hadits Aisyah Radhiayallahu anha)
Oleh karena itu sikap kita pada masyarakat terkhusus tetangga kita yang masih melaksanakan bid’ah maka janganlah kalian benci padanya, dan jangan pula kalian mengasingkan diri tidak sapa,salam dst namun tanyakanlah ia dengan lemah lembut dan dakwahkan mereka yang memang belum faham, belum mengerti hakikat dai ajaran dien ini yakni dienul islam, karena banyak sekali Hadist-hadist berkenaan dengan bermu’amalah dengan baik pada tetangga kita diantaranya :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan kepada kita pentingnya menjaga hak-hak tetangga ini. Tetangga memiliki kedudukan yang agung dalam kehidupan beliau. Beliau bersabda:
مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِي بِالجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
“Malaikat Jibril Alaihissallam senatiasa mewasiatkan agar aku berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku mengira ia (Jibril) akan memberikan hak waris (bagi mereka)”. [Muttafaqun 'alaihi].
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu :
يَا أَبَا ذَرٍّ, إِذَا طَبَخْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاؤُهَا وَ تَعَاهَدْ جِيْرَانَكَ
“Wahai, Abu Dzar. Jika engkau memasak makanan, perbanyaklah kuahnya, janganlah engkau lupa membagikannya kepada tetanggamu”. [HR Muslim]
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memperingatkan dari bahaya menggangu tetangga.
لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
“Tidak akan masuk surga, seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”. [HR Muslim]
Dengan akhlak seperti ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berhasil menguasai hati, perasaan dan pikiran manusia. Sehingga, dalam bermu’amalah kepada manusia, kita harus mengedapankan akhlak yang terpuji.
maka haruslah anda wahai salafiyyin berbuat baik, bermu’amalah dengan baik pada tetangga dan masyarakat pada umumnya dengan memberikan hadiah-hadiah entah masakan, kue dan lain-lain sehingga orang lain pun tidak mengeklusivkan dirinya pada kita jika kita tak mengeklusivkan diri kita.
WAHAI SAUDARAKU SALAFIYYIN JANGANLAH KALIAN MENGANGGAP REMEH KEBAIKAN SEKECIL APAPUN
wahai saudaraku sekecil apapun yang kalian berikan pada manusia entah harta atau lainya wallahi tidak remeh dihadapa Allah, berilah teangga makan jika ia sedang kelaparan meskipun seliter beras, berilah senyuman pada tetangga meskipun dirimu sedang gundah gulana, wallahi jika kalian demikian tiada rugi insya Allah pahala berlimpah.
Demikian pula dalam bermu’amalah dengan manusia, seharusnya bersikap santun, memilih kata-kata yang dapat menyejukkan hati. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Nabi Musa dan Harun Alaihissalam untuk berkata lemah-lembut kepada orang yang paling keras kekafirannya, yaitu Fir’aun :” Maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah-lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”. [Thaha/20:44].
Diriwayatkan dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepadaku :
لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِيْقٍ
“Janganlah engkau menganggap remeh suatu kebaikan, walaupun sekedar bermanis muka ketika engkau bertemu dengan saudaramu” [Diriwayatkan oleh Muslim]
Diriwayatkan dari ‘Adiy bin Hatim Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
“Jagalah dirimu dari neraka, meskipun dengan memberikan sebutir kurma. Jika kamu tidak mendapatinya, maka dengan mengucapkan kata-kata yang baik”.[Muttafaq alaihi]
KIRANYA DIRI KITA KASAR KEPADA ORANG LAIN MAKA MEREKAPUN KASAR PULA
Allah Subhanhu wa Ta’ala berfirman, yang artinya : “Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu”. [Ali Imran/3 : 159]
Diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ لاَ يَرْحَمِ النَّاسَ لاَ يَرْحَمْهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ
“Barangsiapa yang tidak menyayangi sesama manusia, maka Allah Azza wa Jalla pun tidak akan menyayanginya” [Muttafaqun 'alaihi]Secara tabiat, manusia tidak suka dikasari. Sulaiman bin Mihran berkata, “Tidaklah engkau membuat marah seseorang, lalu ia mau mendengarkan kata-katamu.”
Oleh karena itu, sikap kasar dan berlagak dalam berbicara merupakan perkara yang dibenci oleh Nabi. Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا. وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي يَوْمَ الْقِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ وَالْمُتَفَيْهِقُونَ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ فَمَا الْمُتَفَيْهِقُونَ: قَالَ: الْمُتَكَبِّرُونَ
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat kedudukannya denganku pada hari kiamat kelak, yaitu orang yang terbaik akhlaknya. Dan orang yang paling aku benci dan paling jauh kedudukannya dariku pada hari kiamat kelak, yaitu tsartsarun, mutasyaddiqun dan mutafaihiqun”. Sahabat bertanya : “Ya, Rasulullah. Kami sudah mengetahui arti tsartsarun dan mutasyaddiqun, lalu apa arti mutafaihiqun?” Beliau menjawab,”Orang yang sombong.” [HR at Tirmidzi, ia berkata: "Hadits ini hasan". Hadits ini dishahihkan oleh al Albani dalam kitab Shahih Sunan at Tirmidzi, no. 2018].
semoga penulis berharap salafiyyin bersikap loyal kepada masyaraakat selama tidak menentang syariat. dan jangan jadikan diri-diri kita sebagai kerikil dakwah yang menjadikan orang lain tersandung oleh kerikil tersebut. wallahu’alam