Kamis, 31 Januari 2013

Kisah Nyata PENGHAFAL AL-QUR'AN


Kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur'an dan berprestasi.
Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka. Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong super sibuk dengan berbagai aktifitas dakwahnya. Mutammimul Ula adalah anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangkan Wirianingsih adalah Staf Departemen Kaderisasi DPP PKS sekaligus Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia dan Ketua Umum PP Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang cabangnya sudah tersebar di 29 propinsi dan lebih dari 400 daerah di Indonesia.

1.Anak pertama, Afzalurahman Assalam
Putra pertama. Hafal Al-Qur'an pada usia 13 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai pesertaPertamina Youth Programme 2007.

2.Anak kedua, Faris Jihady Hanifah
Putra kedua. Hafal Al-Qur'an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat buku ini ditulis usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.

3.Anak ketiga, Maryam Qonitat.
Hafal Al-Qur'an sejak usia 16 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.

4.Anak Keempat, Scientia Afifah Taibah
Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur'an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.

5.Anak Kelima, Ahmad Rasikh 'Ilmi
Putra kelima. Saat buku ini ditulis hafal 15 juz Al-Qur'an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.

6.Anak Keenam, Ismail Ghulam Halim
Putra keenam. Saat buku ini ditulis hafal 13 juz Al-Qur'an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi. Anak Ketujuh, Yusuf Zaim Hakim

7.Putra ketujuh. Saat buku ini ditulis ia hafal 9 juz Al-Qur'an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.

8.Anak Kedelapan, Muhammad Syaihul Basyir
Putra kedelapan. Saat buku ini ia duduk di MTs Darul Qur'an, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Al-Qur'an 30 juz pada saat kelas 6 SD.

9.Anak Kesembilan, Hadi Sabila Rosyad
Putra kesembilan. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.

10.Anak Kesepuluh, Himmaty Muyassarah
Putri kesepuluh. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an.

Kembali ke keluarga Mutammimul Ula di atas.
Pada akhirnya kita dapat menarik simpulan, di balik kesuksesan Kang Tamim ternyata ada satu sosok wanita yang telah melahirkan sebelas keturunannya. Siapa lagi kalau bukan istrinya, Wirianingsih. Memang siapa dia?
Sosok besar yang bertitel lengkap Dra. Wirianingsih, Bc.Hk. lahir di Jakarta, 11 September 1962 (48 tahun). Selain ibu rumah tangga, banyak aktivitas yang dia lakukan diantaranya menjadi dosen, kuliah pasca sarjana, dan aktivis perempuan. Terkini adalah menjadi anggota Dewan Pertimbangan PP Persaudaraan Muslimah (Salimah) bersama Ustazah Yoyoh Yusroh, Nursanita Nasution, dll dimana sebelumnya dia menjadi Ketua Umum. Mereka adalah anggota DPR dari fraksi yang sama dengan Mutammimul Ula.
Lalu, metode apa yang Kang Tamim dan Mbak Wiwi terapkan dalam mendidik putra-putrinya?
Kuncinya adalah keseimbangan proses. Begitu simpulan dari metode pendidikan anak-anak sebagaimana tertulis dalam buku “10 Bersaudara Bintang Al-Quran. “ Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib jadwal mereka yaitu berinteraksi dengan Al-Quran.

Guna mendukung kesuksesan program ini, mereka mencanangkan kebijakan sederhana, yakni: menyingkirkan televisi dari rumah, tidak memasang gambar-gambar selain kaligrafi, tidak membunyikan music-musik yang melalaikan, dan tidak ada perkataan kotor di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Quran adalah visi dan konsep yang jelas.

~◕‿◕ Pertama adalah menjadikan putra-putri seluruhnya hafal Al-Quran.

~◕‿◕ Kedua, pembiasaan dan manajemen waktu. Setelah salat Subuh dan Maghrib adalah waktu khusus untuk Al-Quran yang tidak boleh dilanggar dalam keluarga ini.
Sewaktu masih bltita, Wirianingsih konsisten membaca Al-Quran di dekat mereka, mengajarkannya, bahkan mendirikan TPQ di rumahnya.

~◕‿◕ Ketiga, mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah. Meskipun awalnya merasa terpaksa, namun saat sudah besar mereka memahami menghafal Al-Quran sebagai hal yang sangat perlu, penting, bahkan suatu keperluan. Komunikasi yang baik sangat mendukung hal ini. Dan saat anak-anak mampu menghafal Al-Quran, mereka diberi hadiah. Barangkali semacam reward atas pencapaian mereka, mengenai punishment tidak dijelaskan secara terperinci.

Penulis buku itu juga membahas keperluan mendesak menjadi hafiz Al-Quran. Penulis mengklasifikasikannya menjadi dua bagian: keutamaan dunia dan keutamaan akhirat.
Fadhail dunia antara lain: hifzul Al-Quran merupakan nikmat rabbani, mendatangkan kebaikan, berkah dan rahmat bagi penghafalnya, hafiz Al-Quran mendapat penghargaan khusus dari Nabi (tasyrif nabawi), dihormati umat manusia, dan menjadi keluarga Allah di muka bumi.

Sedangkan fadhail akhirat meliputi: Al-Quran menjadi penolong (syafaat) penghafalnya, meninggikan derajat di surga, penghafal Al-Quran bersama para malaikat yang mulia dan taat, diberi tajul karamah (mahkota kemuliaan), kedua orang tuanya diberi kemuliaan, dan pahala yang melimpah.

KEPERCAYAAN ITU IBARAT KERTAS

Kepercayaan itu ibarat kertas,sekali kita remas ia tak kan kembali sempurna..

Sekali kita berkhianat akan sulit untuk memperoleh kepercayaan kembali seperti semula..

Kepercayaan itu memang harus kita jaga meskipun terasa berat.Karena bila sudah tidak mendapat kepercayaan maka kita akan ditinggalkan dalam kesendirian.

Kepercayaan adalah hal yang sangat berharga dan mahal nilainya.Mempercayai berarti kita memberikan tanggungjawab kepada seseorang,pasrah dan menaruh harapan.Diberi kepercayaan pun tak mudah karena perlu kejujuran dan kesetiaan.

Sesungguhnya setiap orang di dunia ini diberi oleh Allah kepercayaan untuk mengemban amanah,salah satunya amanah kehidupan.

Manfaatkan amanah kehidupan ini dengan perbuatan yang baik dan diridhai Allah yang tentunya akan mendatangkan kebahagiaan.Jika hal baik mampu kita lakukan mengapa harus berbuat jahat yang akan mengundang malapetaka.

Sesungguhnya kualitas keimanan seseorang juga dapat dinilai apakah dia mampu menunaikan amanah atau sebaliknya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “ Tidak ( sempurna ) iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak ( sempurna ) agama seseorang yang tidak menunaikan janji.”( HR. Ahmad ).

Dalam hal yang lain, seandainya kita diberi amanah tunaikanlah dengan sebaik-baiknya karena jika telah hilang kepercayaan akan sulit untuk memperolehnya..

WANITA PERANCIS DAN WANITA ARAB

Di Perancis..., setelah mengambil barang belanjaan di supermarket, ukhti yang memakai Niqab (cadar) berdiri dalam antrean untuk membayar. Setelah beberapa menit, giliran datang di meja kasir.

Gadis petugas kasir adalah orang Arab yang tidak memakai Hijab (jilbab) dan seorang Muslim, mulai memindai item dari Ukhti Ber-Niqab satu per satu, dan setelah beberapa saat menatapnya dengan arogan dan berkata: “Kami memiliki berbagai masalah di negeri ini & Niqab (cadar) Anda adalah salah satu dari mereka!

Kita adalah imigran, berada di sini untuk berdagang dan bukan untuk menunjukkan Dien (Agama) kita atau sejarah kita! Jika Anda ingin mempraktekkan agama Anda dan memakai Niqab maka kembalilah ke negara Arab dan melakukan apapun yang Anda inginkan!! “

Saudari ber-Niqab berhenti memasukkan belanjaan dia di kantong dan mengangkat Niqab dia …

Gadis petugas kasir benar-benar kaget.
Gadis ber-Niqab yang berambut pirang memiliki mata berwarna biru mengatakan: “Saya seorang gadis Perancis, bukan seorang imigran Arab. Ini adalah negara saya dan INI ADALAH ISLAM SAYA..

Anda yang lahir sebagai Muslim dan Anda menjual Dien (Agama) anda dan kami membelinya dari Anda! “

Syaikh Ammar Bugis, penakluk Kemustahilan

Syeikh Ammar yang kelahiran Amerika Serikat sejak lahir sudah dalam keadaan cacat. Tidak ada anggota tubuh yang bisa digerakkan kecuali mulut dan mata. Dokter Amerika sendiri ketika kelahiran beliau bahkan menyampaikan bahwa paling sang bayi (beliau) bisa hidup hingga usia 8 tahun saja. Namun atas Qudratullah jua lah, hingga tua seperti sekarang beliau masih hidup bahkan lebih unggul hidupnya dari kita yang tidak cacat secara fisik.

Cacat tidak menghalangi beliau untuk menuntut ilmu dan bersekolah hingga kuliah dan mencapai predikat Professor. Sejak usia 11 tahun sudah mulai menghafal Quran dan ketika menginjak 13 tahun sudah hafal Quran 30 Juz. Selain itu, ketika Universitas mampu meraih nilai tertinggi (cumlaude) pada jurusan penyiaran dan komunikasi. Beliau juga sebagai dosen di universitas yang ada di AS dan Dubai. Yang menarik juga adalah bahwa beliau telah mempunyai anak yang sekarang sudah 14 tahun usianya. Subhanallah! Sungguh mulia wanita yang mau dan ridha bersuamikan beliau.

Sungguh keadaan Syaikh Ammar yang cacat dapat menjadi pelajaran bagi kita yang sempurna secara fisik. Beliau yang cacat saja mampu berprestasi, lalu bagaimana dengan kita? Sehingga menurut beliau bahwa cacat yang sesungguhnya adalah orang yang cacat berpikir, cacat kemauan, cacat perjuangan dan sejenisnya. Dan beliau pun menyampaikan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala akan menanya kalian (jamaah yang hadir), yang cacat saja mampu menghafal, sedang kalian yang bisa bergerak?

Bagi bangsa Indonesia, ihwal Syaikh Ammar ini pun dapat menjadi pelajaran berharga. Biasanya di negeri kita orang cacat sering ditemui sebagai pengemis. Ini bisa ditemui di kota besar semisal Jakarta atau Banjarmasin sekalipun. Orang buta di negeri kita sering diarahkan kepada pengamen atau menjadi penyanyi, bisa jadi artis hanya beberapa. Jarang sekali yang diarahkan pada prestasi, terlebih pada keunggulan agama, semisal menjadi ulama ataupun menjadi hafizh Al-Quran.

Diantara pesan yang disampaikan Syaikh Ammar untuk jamaah adalah agar menunaikan rukun Islam yang lima: Bersaksi tiada tuhan selain Allah subhanahu wa ta'ala dan Muhammad rasul-Nya, Sholat 5 waktu, puasa dan zakat serta naik haji ke baitullah bagi yang mampu.

Banyak musuh Allah subhanahu wa ta'ala yang menghina Rasulullah (baru-baru ini), maka pesan beliau bela lah Rasulullah dengan cara melaksanakan Sunnah Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga, masyarakat, sekolah, kantor, pabrik dan sebagainya. Bukan dengan jalan teriak-teriak (demonstrasi) dan kekerasan. Juga gunakan lah pula teknologi dalam membela Rasulullah, melalui internet, twiter, facebook dan sejenisnya. Ceritakan keagungan pribadi Rasulullah melalui kisah-kisah dan sebagainya.

Pada kaum wanita, beliau berpesan agar senantiasa menggunakan hijab yang sesuai syariat. Karena wanita ibarat mutiara yang nilainya tinggi. Jika ia mudah dilihat dan dipegang semua orang di jalan-jalan, niscaya murahlah nilainya. Pada jamaah laki-laki beliau berpesan agar berbuat baik pada para istri, jangan pernah mencaci, memukul atau menghinakan istri. Satu yang juga beliau tekankan adalah jangan sampai jamaah pergi ke tukang sihir atau dukun. Juga agar senantiasa beryukur atas nikmat Allah subhanahu wa ta'ala yang agung (kesehatan).

Syaikh Ammar Bugis Sampaikan Ceramah di LIPIA

Bagi seorang muslim, dunia adalah tempat ujian dan ladang pahala. Cobaan yang diberikan oleh Allah kepada para hamba-Nya bermacam-macam bentuknya, salah satunya dengan ketidak sempurnaan fisik.
Sebagai seorang Muslim, cobaan tersebut hendaknya disikapi dengan hati yang sabar dan ikhlas. Sebab di balik kekurangan, Allah pasti memberikan kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.

Adalah Syaikh Ammar Bugis, pria lumpuh berdarah Makassar yang lahir di Amerika Serikat, 22 Oktober 1986. Nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi, Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Beliau hijrah dari Sulawesi ke Mekkah dan mengajar Tafsir di Masjidil Haram.

Syaikh Ammar lumpuh total sejak usia 2 bulan, hanya mata dan mulutnya yang masih berfungsi, walau nada bicaranya agak tidak jelas. Itu semua tak mengurangi semangatnya untuk hidup dan berarti.

Luar biasa, ditengah keadaan yang serba mustahil, Ammar sudah hafal 30 juz Qur'an sejak usia 11 tahun dalam waktu 2 tahun saja. Tentunya ini adalah kelebihan yang sangat jarang dimiliki oleh anak-anak zaman sekarang.

Mengawalai nasihatnya dihadapan para dosen dan mahasiswa LIPIA Jakarta, Syaikh Ammar mengomentari sebuah pepatah yang mengatakan bahwa akal yang selamat hanyalah terdapat pada badan yang sehat, menuurutnya hal ini kurang tepat.

“Selama ini kita mendengar pepatah bahwa akal yang selamat itu terdapat pada badan yang sehat, padahal semestinya adalah akal yang selamat hanyalah terdapat pada hati yang sehat,”kata Ammar mengawali nasihatnya.

Hal ini, kata Ammar, terdapat didalam hadits “Jika sepotong daging itu baik, maka baiklah seluruhnya. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.

Saat beliau menceritakan kesabaran dan ketelatenan ibunya dalam mengurus dan menjaganya sehingga ia saat ini menjadi seorang hafidz Al Quran, para mahasiswa yang hadir menangis tersedu-sedu, bahkan ada beberapa dosen yang bertakbir keras sambil menangis menjerit.

Beliaupun menyayangkan banyak kaum muslimin yang memiliki fisik sempurna tapi hatinya tidak sesempurna fisiknya.“Banyak diantara kita yang memiliki fisik sempurna, tapi hatinya tidak sesuai dengan fisiknya, “katanya.

Beliaupun menyarankan kepada para Mahasiswa agar giat menghafal Al Quran dan jangan mudah putus asa. “Hafalkan Al Quran, lakukan dengan ayat-ayat yang pendek terlebih dahulu, sayapun dulu melakukannya demikian, sampai waktu itu saya bisa menghafal satu juz dalam sehari,” ujarnya.

Setelah kurang lebih satu jam, ceramah di tutup, tiba-tiba seorang dosen dan pakar Ushul Fiqih asal mesir, DR. Azazi menemuinya dan mencium keningnya.

Ahmad Aris, seorang mahasiswa Fakultas Syari’ah yang mendengarkan ceramah beliau, menangis terharu dan merasa termotivasi oleh nasihat Syaikh Ammar.
“Alhamdulillah, ini motivasi yang sangat luar biasa, saya merasa malu terhadap beliau, kondisi saya yang sempurna fisik ini masih belum bisa apa-apa,” kata Aris saat dihubungi gema islam, Rabu malam (26/12) Sumber jt..

Maha Suci Allaah..

Yang~menjadikan k.e.p.a.s.r.a.h.a.n kepadaNya sebagai *kekuatan*

Yang~menjadikan r.a.s.a.~.b.u.t.u.h kepadaNya sebagai *kekayaan*

Yang~menjadikan p.e.r.m.o.h.o.n.a.n kepadaNya sebagai *kebahagiaan*

Yang~menjadikan k.e.r.e.n.d.a.h.a.n.~.h.a.t.i kepadaNya sebagai *kemuliaan*

dan..

t.a.w.a.k.k.a.l kepadaNya sebagai *kecukupan*

FILSAFAT HIDUP RASULULLAH

... Dalam hidup ini kita harus memiliki idola, tapi memilih idola harus memiliki akhlak yang baik agar bisa dicontoh dari tokoh yang kita idolakan..

Seseorang yang harus kita contoh yaitu baginda Nabi Muhammad SAW. Beliau yang telah merubah kaum biadab menjadi umat beradab dan kaum wanita yang hina menjadi mulia.

Inilah sekilas tentang filsafat(pandangan hidup) Rasulullah.


☆♥FILSAFAT HIDUP RASULULLAH☆


Seorang muslim yang sejati adalah apabila ia telah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai idola dalam hidupnya. Kita ikuti sikap dan tindak-tanduknya, demikian pula filsafat hidupnya harus diteladani.

Bagaimana filsafat hidup Rasulullah?
Filsafat hidup adalah hal yang abstrak, yakni bagaimana seseorang memandang suatu persoalan hidup, cara memecahkan atau menyelesaikannya.

☆☆ Ada beberapa filsafat hidup yang dianut oleh manusia:
1.Pertama : Dalam hidup ini yang penting perut kenyang dan badan sehat.

2.Kedua : Dalam hidup ini mengikuti ke mana arah angin berhembus, angin berhembus ke Timur, ikut ke Timur, angin berhembus ke Barat, ikut ke Barat, supaya selamat dan mendapatkan apa yang diinginkan.

3.Ketiga : Dalam hidup ini yang penting "GUE SENENG" masa bodoh dengan urusan orang lain.

4.Keempat : Dalam hidup ini harus baik di dunia dan baik di akhirat.

Sebagai muslim sudah selayaknya kita berfilsafat sebagaimana filsafat hidup Rasulullah SAW.

Filsafat hidup Rasulullah adalah sebagai berikut :

1.Pertama : Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat.

"Wahai Rasulullah, bagaimana kriteria orang yang baik itu

Rasulullah menjawab:
Yang artinya: "Sebaik-baiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain".

Jika ia seorang hartawan, hartanya tidak dinikmati sendiri, tapi dinikmati pula oleh tetangga, sanak famili dan juga didermakan untuk kepentingan masyarakat dan agama. Inilah ciri-ciri orang yang baik. Jika berilmu, ilmunya dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Jika berpangkat, dijadikannya sebagai tempat bernaung orang-orang disekitarnya dan jika tanda tangannya berharga maka digunakan untuk kepentingan masyarakat dan agama, tidak hanya mementingkan diri dan golongannya sendiri.
Pokoknya segala kemampuan/potensi hidupnya dapat dinikmati orang lain, dengan kata lain orang baik adalah orang yang dapat memfungsikan dirinya ditengah-tengah masyarakat dan bermanfaat.
Sebaliknya kalau ada orang yang tidak bisa memberi manfaat untuk orang lain atau masyarakat sekitarnya bahkan segala kenikmatan hanya dinikmatinya sendiri, berarti orang itu jelek. Adanya orang seperti itu tidak merubah keadaan dan perginyapun tidak merugikan masyarakat.

Jadi filsafat hidup Rasulullah SAW menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi kita sebagai manusia untuk memegang filsafat hidup. Orang yang hanya menanam rumput untuk makanan ternak ia akan mendapatkan rumput tapi padinya tidak dapat, sebaliknya orang yang menanam padi, ia akan mendapatkan padi dan sekaligus mendapatkan rumput, karena rumput tanpa ditanam akan tumbuh sendiri. Begitu juga dengan kita yang hidup ini, kalau niat dan motivasinya sekedar mencari rumput (uang) iapun akan memperolehnya, tetapi tidak dapat padinya atau tidak akan memperoleh nilai ibadah dari seluruh pekerjaannya.
Oleh karena itu dalam menjalankan kehidupan, niatkan untuk ibadah dengan suatu keyakinan bahwa pekerjaan dan tempat kerja kita, kita yakini sebagai tempat mengabdi kepada Nusa, Bangsa dan Negara, dan sebagai upaya menghambakan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian maka setiap hendak berangkat ke tempat bekerja berniatlah beribadah, Insya Allah seluruh pekerjaan kita akan bernilai ibadah, dan mendapatkan pahala.
Alangkah ruginya orang yang hidup ini niatnya hanya mencari "rumput" walau hal itu penting, tetapi kalau niatnya hanya itu saja, orang tersebut termasuk orang yang rugi, karena ia tidak akan mendapatkan nilai ibadah dari pekerjaannya.
Yang namanya ibadah bukan hanya shalat, zakat, puasa atau membaca Al-Qur'an saja, tetapi bekerja, mengabdi kepada masyarakat, Negara dan Bangsa dengan niat Lillahi Ta'ala ataupun ibadah. Hal ini penting untuk diketahui, karena ada yang berfilsafat: Kalau ada duitnya baru mau kerja, kalau tidak ada duitnya malas bekerja.

2.Kedua : Rasul pernah ditanya, wahai Rasulullah! Orang yang paling baik itu yang bagaimana?

Rasul menjawab :
Yang artinya : "Sebaik-baiknya diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya".
Sudah barang tentu orang yang semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sebaliknya kalau ada orang yang amalnya baik tapi umurnya pendek masyarakat akan merasa kehilangan. Rasulullah juga mengatakan,"Seburuk-buruknya manusia yaitu mereka yang panjang umurnya tapi jelek perbuatannya".
Jadi sebenarnya kalau ada orang semacam itu mendingan umurnya pendek saja, supaya masyarakat sekitarnya tidak banyak menderita dan agar ia tidak terlalu berat tanggung jawabnya di hadapan Allah. Orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya itulah orang yang baik.
Permasalahannya sekarang bagaimana agar kita mendapat umur yang panjang. Sementara orang ragu, bukankah Allah telah menentukan umur seseorang sebelum lahir? Pernyataan ini memang benar, tapi jangan lupa Allah adalah Maha Kuasa menentukan umur yang dikehendaki-Nya.

ღAdapun resep agar umur panjang sebagaimana resep Rasulullahღ

Secara lahiriyah, kita semua sependapat untuk hidup sehat, harus hidup teratur, makan yang bergizi serta menjaga kondisi dengan berolahraga yang teratur.

Secara spiritual orang yang ini panjang umur ada dua resepnya:

ღ Pertama : Suka bersedekah yakni melepaskan sebahagian hartanya di jalan Allah untuk kepentingan masyarakat, anak yatim, fakir miskin maupun untuk kepentingan agama. Dengan kata lain orang yang kikir atau bakhil sangat mungkin umurnya pendek.
ღ Kedua : Suka silaturahmi, Silah berarti hubungan dan rahmi berati kasih sayang, jadi suka mengakrabkan hubungan kasih sayang dengan sesama, saling kunjung atau dengan saling kirim salam.
Sementara para ahli tafsir menyatakan sekalipun bukan umur itu yang bertambah misalnya 60 tahun, karena sering silahturahmi meningkat menjadi 62 tahun, banyak sedekahnya menjadi 65 tahun. Kalau bukan umurnya yang bertambah, setidak-tidaknya berkah umur itu yang bertambah. Umurnya tetap tapi kualitas dari umur itu yang bertambah.

ღ Ketiga : Rasul pernah ditanya, orang yang paling beruntung itu yang bagaimana? Rasul Menjawab :
Yang artinya : "Barang siapa yang keadaannya hari ini kualitas hidupnya lebih baik dari hari kemarin maka dia adalah orang beruntung".
Kalau kita bandingkan dengan tahun kemarin, ilmu dan ibadahnya, dedikasinya, etos kerja, disiplin kerja meningkat, dan akhlaknya semakin baik, orang tersebut adalah orang yang beruntung. Dengan kata lain filsafat hidup Rasulullah yang ketiga adalah "Tiada hari tanpa peningkatan kualitas hidup".

Pernyataan Rasul yang kedua :
Yang artinya: "Barang siapa keadaan hidupnya pada hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang rugi".
Jika amalnya, akhlaknya, ibadahnya, kedisplinannya dan dedikasinya tidak naik dan juga tidak turun maka orang tersebut termasuk orang yang merugi.

Sementara orang bertanya: Kenapa dikatakan rugi padahal segala-galanya tidak merosot? Bagaimana dikatakan tidak rugi, mata sudah bertambah kabur, uban sudah bertabu, giginya sudah pada gugur dan sudah lebih dekat dengan kubur, amalnya tidak juga bertambah, kualitas hidup tidak bertambah maka ia adalah rugi. Dan Rasul mengatakan selanjutnya :
Yang artinya : "Barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka orang semacam itu dilaknat oleh Allah".
Oleh karena itu pilihan kita tidak ada lain kecuali yang pertama, yakni tidak ada hari tanpa peningkatan kualitas hidup. Sebagai umat Islam, kedispilinan, dedikasi, kepandaian, kecerdasan, keterampilan harus kita tingkatkan, agar kita termasuk orang yang beruntung.

ღ Keempat : Rasul pernah ditanya : "Wahai Rasulullah! Suami dan isteri yang paling baik itu bagaimana? Rasul menjawab : "Suami yang paling baik adalah suami yang sikap dan ucapannya selalu lembut terhadap isterinya, tidak pernah bicara kasar, tidak pernah bersikap kasar, tidak pernah menyakiti perasaan isterinya, tetap menghormati dan menghargai isterinya.
Sebab ada sikap seorang suami yang suka mengungkit-ungkit segala kekurangan isterinya, sehingga dapat menyinggung perasaannya, yang demikian termasuk suami yang tidak baik biarpun keren dan uangnya banyak. Hakekatnya suami yang tidak baik yaitu suami yang kasar terhadap isterinya. Dan seorang laki-laki yang mulia ialah yang bisa memuliakan kaum wanita, tidak suka menyepelekan. Sampai-sampai Rasul masih membela kepada kaum wanita beberapa saat sebelum Beliau wafat. Beliau sempat berpesan: "Aku titipkan nasib kaum wanita kepadamu". Diulangnya tiga kali. Karena kaum wanita kedudukannya serba lemah. Jadi kalau seoarang suami memiliki akhlak yang tidak baik maka penderitaan sang isteri luar biasa. Hal ini perlu kita ingat karena segala sukses yang dicapai oleh sang suami pada hakekatnya adalah karena andil sang isteri. Demikian juga andil isteri yang membantu mencarikan nafkah.

ღ Kelima : Rasul pernah ditanya, "Wahai Rasulullah! Orang yang benar itu yang bagaimana? Rasul menjawab,"Apabila dia berbuat salah segera bertaubat, kembali kepada jalan yang benar. Oleh karena itu para filosof mengatakan, "Orang yang benar adalah bukan orang yang tak pernah melakukan kesalahan, tapi orang yang benar adalah mereka yang sanggup mengendalikan diri dari perbuatan yang terlarang dan bila terlanjur melakukannya, ia memperbaiki diri dan tidak mengulangi perbuatan yang salah itu. Ibarat anak sekolah mengerjakan soal, kalau salah tidak jadi masalah, asal setelah dikoreksi tidak mengulangi kesalahannya. Sampai-sampai ada ungkapan yang tidak enak didengar tapi benar menurut tuntunan Islam, yaitu: Bekas maling itu lebih baik dari pada bekas santri. Kita tahu bahwa santri adalah orang yang taat beragama, sedangkan maling penjahat, pemerkosa, dan sebagainya tapi setelah bertaubat menjadi orang yang baik, kembali ke jalan yang benar. Orang yang demikian matinya menjadi khusnul khotimah. Memang yang ideal, orang yang baik itu dari muda sampai tua baik terus, tapi hal itu jarang.
Kesalahan yang sudah terlanjur, selama masih mau bertaubat tidak jadi masalah. Oleh karena itu, segala hukuman, seperti hukuman administrasi dalam kepegawaian, selalu didasarkan atas beberapa pertimbangan. Apakah kesalahannya tidak bisa ditolerir, apakah orang tersebut perlu diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya atau tidak. Apakah kesalahannya terpaksa atau karena kebodohannya? Maka berbagai pertimbangan perlu dilakukan sehingga ada kesempatan bagi orang tersebut untuk memperbaiki kesalahannya, agar dia bisa kembali menjadi orang yang baik. Nabi Muhammad SAW bersabda :
Yang artinya: "Walaupun engkau pernah melakukan kesalahan sehingga langit ini penuh dengan dosamu, asal saja kamu bertaubat, pasti akan terima oleh Allah".

ღ Keenam : Suka memberi. Sabda Nabi :
Yang artinya : "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah".
Orang yang suka memberi, martabatnya lebih terhormat daripada orang yang suka menerima. Allah berfirman :
Yang artinya : "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir, seratus biji. Allah melipat-gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Baqarah : 261)
Tidak ada orang yang suka sedekah, kemudian jatuh miskin. Umumnya yang jatuh miskin karena suka judi, togel, dan minuman keras. Dan resep kaya menurut Islam adalah kerja keras, hidup hemat, dan suka sedekah.

ღ Ketujuh : Rasul pernah ditanya oleh para sahabat : "Wahai Rasul! Si pulan itu orang yang luar biasa hebatnya. Dia selalu berada dalam masjid, siang malam melakukan shalat, puasa, I'tikaf, berdo'a. Kemudian Rasul bertanya kepada para sahabat, "Apakah orang itu punya keluarga?" Sahabat menjawab, "Punya Ya Rasul". Kata Rasul : "Orang tersebut adalah orang yang tidak baik!. Saya ini suka ibadah tapi disamping itu sebagai seorang suami, berusaha mencari nafkah. Sampai Rasul menyatakan : " Tergolong tidak baik orang yang hanya mementingkan urusan ukhrawi tetapi melalaikan urusan dunia".
Juga tidak benar orang yang hanya mementingkan urusan duniawi tapi melalaikan urusan ukhrawi. Yang paling baik adalah seimbang antara kepentingan duniawi dengan kepentingan ukhrowi dan tidak berat sebelah.

ღSubhanallah,Semoga bisa di ambil hikmahnyaღ

Masa Lalu Sikapilah Dengan Istighfar Dan Syukur

Ada empat hal yang tak dapat kembali;kata yang terucapkan,anak panah yang terlepas,masa lalu dan kesempatan yang disia-siakan...


Terhadap masa lalu sikapilah dengan istighfar memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan. Lantas bersyukurlah karena betapapun beratnya cobaan,kita mampu melaluinya karena adanya kesadaran bahwa nikmat Allah lebih banyak dibanding itu semua..


Jangan terlalu memikirkan masa lalu, karena kini mereka hanya kenangan. Cukuplah dijadikan sebagai pelajaran.Tatap masa depanmu karena di sanalah impian.

Jangan berpikir kita tak mampu melupakan masa lalu.Tutup pintu masa lalu karena Allah selalu membuka pintu masa depan untuk kita..

Berhentilah menyalahkan masa lalu ,cobalah menerimanya dan memahami bahwa ia telah menjadikan kita pribadi yang lebih kuat..

Bila kita mengisi hati dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,kita tak memiliki hari ini untuk disyukuri.

Tantangan apapun yang dihadapi saat ini sikapilah dengan semangat pantang menyerah. Sedangkan ketidakpastian masa depan sikapilah dengan optimis.

Pilih masa depan atau masa lalu?


‘Mantan itu, bisa diartikan dalam beberapa kata. Tapi bagiku mantan itu adalah seseorang yang dulu pernah membuatku bahagia dan menderita bersamanya, dan seseorang yang belum bisa kulupakan meski saat ini kami sudah sama-sama tak sendiri lagi.

Itu yang ada dipikiranku setiap kali aku mengingatnya, dan aku tak tau apa yang ia pikirkan setiap kali mengingatku. Apa mungkin ia masih mengingatku?’

“masih donk.....”

“Rifan!”

Rifan tiba-tiba muncul di belakangku, dan langsung duduk di kursi yang ada di hadapanku. Buru-buru kututup laptopku dan tersenyum menatap pria berlesung pipi itu.

“masih hobi nulis diary ya?” tanyanya sambil sedikit terkekeh.

“ya, itu lebih baik daripada curhat sama orang yang salah, kan?”

“You’re never change”

“No, you’ve changed everything after you said goodbye 2 years ago..”

“maaf..” Rifan menggenggam telapak tanganku, aku tersenyum. Entahlah kenapa aku tak bisa membenci pria yang jelas-jelas sudah menyampakkan aku begitu saja 2 tahun yang lalu.

“simpan aja kata-kata maafmu itu buat pacarmu. Karena dia pasti emosi kalau tau saat ini kamu ada disini bareng aku.”

“Ide bagus, Rin. Haha”

Kami tertawa, bercanda, bercerita... seperti semuanya masih seperti dulu. Sudah 2 bulan kami seperti ini, tanpa status apapun karena memang masing-masing di antara kami sudah punya kekasih. Dan bodohnya, aku menikmati semua ini.

Aku tau, aku masih sangat mencintai Rifan. Tapi, apa Rifan masih mencintaiku? Atau saat ini dia hanya memanfaatkan keadaan? Aku tak pernah berani untuk mencari jawaban dari petanyaan-pertanyaan tersebut. Aku takut jawabannya akan membuatku sakit.

Aku hanya ingin menikmati saat-saat indah ini. Saat-saat bersama Rifan, satu-satunya mantan kekasih yang belum bisa kulupakan.

***

“Kamu dari mana aja sih? SMS gak dibalas, telp gak diangkat.”

“sayang, tadi kan aku udah bilang aku ada tugas kelompok, jadi aku gak sempet perhatiin Hp.”

”aku gak percaya sama kamu. Udah hampir 2 bulan kamu sering banget seperti ini. Apa yang kamu sembunyikan?”

“Don, please ya. Kamu gak usah manas-manasin keadaan. Aku gak sembunyiin apapun!”

“aku gak percaya lagi sama kamu!”

Tuttt..

Teleponnya dimatikan. Doni, pacarku, ia sudah mulai curiga dengan perilakuku yang sering tiba-tiba menghilang tanpa kabar, itu karena aku sering mencuri waktu untuk bertemu Rifan. Tapi aku tak peduli. Meski aku menyayanginya, aku lebih memilih Rifan. Andai saja Rifan tak sedang dalam hubungan dengan gadis lain, aku rela ninggalin Doni.

“gila.”
Kataku pada cermin.

***

Hari-hari terus berlalu. Rasa sayangku pada Doni pun kian memudar ditambah dengan kehadiran Rifan kembali di hidupku.

‘Doni, maaf....

Aku tak tau kenapa aku begitu mencintai Rifan, bahkan aku bisa dengan mudahnya melupakan apa yang telah Rifan lakukan padaku 2 tahun yang lalu. Harusnya aku membenci pria itu, pria yang jelas-jelas sudah menyampakkanku begitu saja. Tapi sayangnya ketika tiba-tiba ia hadir lagi dalam hidupku, aku menyambutnya dengan senyum, tanpa beban, seolah-olah masa lalu yang menyakitkan itu tak pernah ada.

Rifan.... kapan kamu mau ninggalin pacar kamu, dan kembali sama aku?’

“jadi ini soal Rifan?!” Doni muncul di sampingku.

GUBRAAKK !!!!!!!!!!!!!!

“Doni!!!”

Dia melempar laptopku begitu saja, aku terbelalak.

“Lo gila ya?!” bentakku.

“Kalo gue gila, lo sakit!”

Aku menatap Doni yang terlihat sangat marah. Tidak, dia bukan marah, tapi terluka, airmata yang berlinang di matanya membuatku terenyah. apa yang sudah aku lakukan?

“Gue salah apa, Rin? Kalo emang lo masih cinta sama Rifan, bilang! Selesaikan hubungan kita, it’s fine! Jangan diam-diam nusuk di belakang gue....”

“Rifan itu cuma mantan, gak lebih”

“mantan yang masih lo cintai, kan? Ok. Mulai sekarang lo bebas. Lo bebas main gila sama laki-laki mana pun yang lo mau!”

Doni pergi meninggalkanku. Airmataku menetes. Perlahan aku berjalan memunguti belahan-belahan laptopku yang nyaris hancur. Orang-orang di sekitar melihatku, tak kuhiraukan. Aku berlari ke mobil dan segera menghubungi Rifan.

“halo..”

“fan, Doni udah tau semuanya...”, aku sedikit terisak.

“kok bisa?”

“dia ngeliat aku nulis diary tentang kamu...”

“ah!”

Tutttt...

"halo? fan?"

Rifan menutup telponnya. Aku kaget. Kenapa Rifan menutup teleponnya?

----to be continued----

Minggu, 27 Januari 2013

Ketika Virus Merah Jambu Menyelinap di dalam Hati...

Cinta bisa jadi merupakan kata yang paling banyak dibicarakan manusia, sampai kapanpun. Kita sering mendengar kata yang terdiri dari lima huruf ini: “CINTA”. Setiap orang bahkan telah merasakannya, namun sulit untuk mendefinisikannya.

Definisi Cinta

Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit,
karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus Salikin, 3/9).

Cinta Tabiat Anak Manusia 

Inilah tabiat dan fithroh kita sebagai anak Adam. Anak cinta orang tua, orang tua cinta anak, kita cinta pada uang, kaum hawa cinta pada perhiasan de el el. Begitu pula cinta pada lawan jenis, semua diantara kita yang laki-laki mencintai wanita dan yang wanita cinta laki-laki, barang siapa yang tidak memilikinya maka dipertanyakan kejantanan dan kefemininannya. Setuju nggak ???

Alloh berfirman :

“Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang dia ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia. Dan di Sisi Alloh lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imron : 14).

Bila Si Cinta Dengan Gaun Merah Jambu Itu Hadir!!! 

Saya tidak tahu persis sejak kapan warna merah jambu dan daun waru dinobatkan sebagai lambang cinta, apapun jawabannya, itu tidak terlalu penting bagi kita. Namun yang sangat penting adalah bahwasannya bila masa kanak-kanak itu telah beranjak pergi meninggalkan kehidupan kita, lalu kitapun menyandang predikat baru sebagai remaja untuk menyongsong kehidupan manusia dewasa yang mandiri.

Ada sesuatu yang terasa hadir mengisi indahnya hidup ini. Itulah cinta. Yang jelas cinta ini bukan lagi cinta pada mainan atau jajan bungkusan anak-anak, namun cinta pada sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Saat itu tersenyumlah seraya berucap : “Selamat datang cinta.”

Kasihan Si Cinta: Sering Dijadikan Kambing Hitam!!!

Cinta adalah sesuatu yang agung, Dengan cinta seorang yang pengecut menjadi pemberani, orang yang bakhil menjadi dermawan, yang bodoh menjadi pintar, menjadikan orang pandai merangkai kata dan tulisan. Begitulah kira-kira yang diungkapkan para dokter cinta. Oleh karena jangan salahkan cinta, kasihan dia. Bukankah karena cinta seseorang bisa masuk sorga.

Suatu hari ada seseorang bertanya kepada Rosululloh tentang kapan terjadi hari kiamat, namun beliau malah balik bertanya : “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya ?” Dia menjawab : .”Cinta Alloh dan Rosul Nya.” maka beliaupun menjawab : “Engkau bersama orang yang engkau cintai.” Maka Anas bin Malik radliyallahu’anhu perowi hadits ini pun berseru gembira : “Demi Alloh, Saya mencintai Rosululloh, Mencintai Abu Bakr dan Umar, maka saya berharap untuk bisa bersama mereka disurga,”. (Bukhori Muslim).

Cinta itu akan menjadi sangat agung kalau diletakkan pada tempatnya, namun bisa menjadi bencana kalau disalah gunakan. Oleh karena itu berhati-hatilah.

Cinta Karena Allah

”Akhi, Ukhti, saya mencintaimu karena Alloh.” Begitulah Rosululloh mengajarkan ummatnya untuk cinta ada orang lain karena Alloh, dalam artian kalau orang itu semakin membuat kita dekat pada Nya maka cintailah dia, dan begitu pula sebaliknya kalau ada orang yang semakin menjauhkan kita dari Nya, maka jauhilah dia.

Bukankah orang yang melakukannya akan merasakan manisnya iman dan akan mendapatkan mimbar cahaya yang diingingkan oleh para Nabi dan Syuhada’ ???

Tapi perlu diingat, kita harus berhati-hati tatkala mengatakan : ”Akhi atau Ukhti, saya mencintaimu karena Alloh.” Karena ucapan tersebut bisa menjadi FITNAH yang sangat besar,tatkala disampaikan kepada lawan jenis khususnya bagi para ikhwan maupun akhwat yang masih nge-Jomblo (Belum Nikah). Inget tuch,,, !!! 

Itulah Agungnya Cinta: Jangan DiPerkosa!!!

“Pemerkosaan arti cinta” -maaf kalau kalimat ini kedengaran kasar- namun itulah kenyataannya. Betapa banyak wanita yang menyerahkan mahkota hidupnya kepada orang yang belum berhak lalu dia berucap ini sebagai tanda cintaku padanya, sebaliknya betapa banyak kaum laki-laki yang harus melakukan kemaksiatan atas nama cinta. 

Subhanalloh !!! akankah cinta kita pada Alloh Dzat yang Maha Agung dikalahkan oleh cinta pada seseorang yang berasal dari air mani yang kotor, saat hidupnya selalu membawa kotoran, dan saat meninggal pun akan berubah menjadi sesuatu yang sangat menjijikkan ???

Malulah pada Nabiyulloh Yusuf Alaihis Salam, yang mampu mempertahankan kehormatannya dihadapan seorang wanita cantik, kaya raya, bangsawan lagi. Jangan engkau berkata : “Diakan seorang Nabi ?.” karena kisah serupa pun dialami oleh Abdur Rohman bin Abu Bakr, Muhammad al Miski dan lainnya

Cinta Dalam Pacaran ???

Kata sebagian orang : “Sulit untuk menjelaskan sesuatu yang sudah jelas”. Istilah pacaran adalah sebuah istilah yang sudah sangat akrab ditelinga serta lengket dalam pandangan mata. Namun saya masih agak kesulitan untuk mendefinisikannya.

Mudahan-mudahan tidak salah kalau saya katakan bahwa setiap kali istilah ini disebut maka yang terlintas dibenak kita adalah sepasang anak manusia –tertama kawula muda dan para remaja- yang tengah dilanda cinta dan dimabuk asmara, saling mengungkapkan rasa sayang, cinta dan rindu, yang kemudian akhirnya biduk ini akan menuju pada pantai pernikahan.

Inilah paling tidak anggapan dan harapan sebagian pelakunya. Namun ada satu hal yang banyak luput dari banyak kalangan bahwa segala sesuatu itu ada etika dan aturannya, kalau masuk terminal saja ada aturannya, akankah masalah cinta yang kata sebagian orang “suci” ini tanpa aturan ???

Istilah pacaran itu tidak pernah dikenal dalam sejarah islam, bahkan islam sangat melarang keras yang namanya pacaran. Karena pacaran adalah salah satu sarana menuju perzinahan.

Jangan ada yang berfikir bahwasannya yang terlarang dalam islam hanyalah zina dalam pengertian masuknya timba dalam sumur sebagaimana bahasa hadits Rosululloh . Namun yang terlarang adalah semua hal yang mendekati pada perzinaan tersebut. Jangan hal ini dianggap keras,,,!!! Karena sesungguhnya Allah dan rasul-Nya telah memerintahkan seperti itu, jadi kita harus ‘Sami’na wa Atho’na’.

Perhatikanlah firman Alloh :

“Janganlah kalian mendekati zina” (QS. Al-Isro’: 32)

Juga Sabda Rosululloh :

“Sesungguhnya Alloh telah menetapkan pada setiap anak adam bagianya dari zina yang pasti akan menemuinya, zinanya mata adalah memandang, zinanya lisan adalah berucap, jiwa dengan berharap dan berkhayal, yang semua itu dibenarkan atau didustakan oleh kemaluan.” (Bukhori Muslim).

Dan fakta telah berbicara, bahwa orang yang melakukan hubungan pacaran tidak akan pernah terlepas dari zina-zina yang telah disebutkan dalam hadits di atas. Ayo ngaku,,,!!!

TIDAK!!! Islam Tidak Mengharamkan Cinta, Islam Hanya Mengatur!!!

Islam sebagai agama paripurna, tidak membiarkan satupun masalah tanpa aturan. Lha wong cara berpakaian, mandi, buang air dan hal-hal kecil lainnya ada aturanya, maka bagaimana mungkin urusan cinta yang menjadi keharusan hidup manusia normal akan tanpa aturan. Itu mustahil. Benarlah Salman Al Farisi radliyallahu’anhu tatkala ditanya :

“Apakah nabimu sudah mengajarkan segala sesuatu sampai masalah adab buang air besar ?”,maka beliau menjawab Ya, Rosululloh sudah mengajarkannya, beliau melarang kami untuk menghadap dan membelakangi kiblat dan memerintahkan kami untuk beristinjak dengan tiga batu dan melarang kami untuk beristinjak dengan kotoran dan tulang.”

Alloh Berfirman :“Pada Hari ini telah kusempurnakan agama kalian, dan telah Ku sempurnakan nikmatku kepadamu dan Aku rela islam sebagai agamamu.” (Al Maidah : 3).

Obat Tatkala Cinta Menyapa

Upaya preventif di masa sehat tidak sepatutnya ditinggalkan. Dan ketika sebab-sebab penyakit itu telah diketahui, maka wajib dijauhi. Ketika suatu penyakit sudah menimpa, maka kita harus segera pergi ke Dokter sebelum penyakitnya menjadi kronis.

Nah,,,bagaimankah cara mengobati diri, tatkala si Cinta menyapa di dalam dada??? agar si Cinta tidak menjadi petaka bagi yang merasakannya. Adapun cara-cara mengobatinya adalah sebagai berikut: 

1. Nikah, Nikah!!!

    Rasulullah bersabda : “Kami tidak pernah mendapatkan suatu ikatakan bagi orang yangt saling mencintai yang serupa dengan ikatan pernikahan.’” (Riwayat Abdurrazzaq, Ibnu Majah, At Thabrany, Al Hakim, Al Baihaqy dan dishahihkan oleh Al Albany).

    Inilah obat yang paling jitu bagi orang yang sedang di mabuk cinta, karena menikah dapat mengobati cinta yang menggelora. Tapi kalau belum mampu menikah, maka perbanyaklah berpuasa.

    2. Jangan Berdua-duaan!!!
      Tatkala seseorang tidak mampu merealisasikan cintanya dalam ikatan yang suci, maka dia harus berusaha mencari obat dari mabuk cinta tersebut agar dia tidak larut dalam kesengsaraan [alias Merana,,,,???].

      Adapun salah satu caranya adalah tidak berdua-duaan [berkhalwat] dengan orang yang di cintai, karena apabila hal tersebut terjadi maka setan akan semakin memperkeruh masalah.

      Sahabat Jabir radhiallahu’an menuturkan, Rasulullah bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari akhir, maka janganlah seseorang berduaan dengan seorang wanita tanpa disertai tanpa disertai mahramnya. Sebab, ketiganya adalah setan.”[HR. Ahmad dalam al-Musnad 3/339, dan hadits ini Hasan dengan pendukung-pendukungnya. Lihat, Shahih al-Jami’, no.6506]

      3. Jaga Pandangan!!!
        Ketahuilah bahwa permulaan cinta itu pada umumnya terjadi ketika memandang kepada rupa yang menawan. Diprolehnya cinta dengan pandangan ini ada tandanya. Yaitu ketika pandangan tertuju kepada sesuatu yang indah, maka hatinya berdebar-debar nyaris terbang kepadanya. Jika dia menarik pandangannya, maka hatinya gelisah sehingga kembali melihatnya. Ini adalah tanda cinta, betul nggak??? 

        Di dalam Musnad Imam Ahmad, diriwayatkan dari Rasulullah bersabda: 

        "Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barangsiapa yang memalingkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari Kiamat."

        4. Jaga Ucapan
          Pikirkan tentang perbincanganmu dengan kekasihmu. Sebab kamu akan dimintai pertanggung jawaban tentang apa yang kamu katakan. Karena pembicaraan dapat menyalakan api cinta. 

          Dari Abu Hurairah radhiallahu’an, bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda:

          “Seorang hamba berkata-kata dengan suatu perkataan yang dapat menggelincirkannya dalam api neraka, yang jaraknya sejauh antara timur dan barat.”[HR. Bukhari no. 6477 Kitab ar-Riqaq,dan Muslim no. 49 Kitab az-Zuhud ].

          5. Kembalilah Kepada Allah
            Wahai orang-orang yang lagi mabuk cinta, mari kita renungkan firman Allah berikut ini:

            :“Sesunguhnya orang-orang yang beriman yaitu adalah orang-orang yang ketika disebut nama Alloh maka bergetarlah hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatnya maka bertambahlah iman mereka karenanya. Dan kepada Robbnya mereka bertawakkal(Al Anfal : 2) 

            Bertanyalah pada diri kita masing-masing, hatimu bergetar saat disebut nama-Nya ataukah namanya ??? “Mintalah fatwa pada dirimu sendiri” begitulah kata Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam.

            Bukankah cinta ini yang menjadikan Handlolah radliyallahu’anhu meninggalkan malam pertamanya untuk pergi perang lalu meninggal dalam keadaan masih junub ? Bukankah cinta ini yang menjadikan Bilal bin Robah radliyallahu’anhu mampu menahan derita yang tak terkira ? begitu pulalah Ammar bin Yasir, Kholid bin Walid dan lainnya radliyallahu’anhum.
              6. Sibukkan Diri Dengan Hal-Hal yang Bermamfaat 

              Karena cinta adalah pekerjaan orang yang menganggur. Ia membayangkan wajah orang yang dicintainya dalam sepi karena kerinduannya kepadanya. Tatkala seseorang menyibukkan hatinya dengan sesuatu hal yang bermamfaat baik dalam perkara agama maupun dunia, maka pelan-pelan dia akan bisa melupakan sang kekasih pujaan, dan cinta yang menggelora tersebut menjadi surut sehingga terlupakan.

              7. Ingatlah Aib-Aib (kekurangan) orang yang diCintai
                Di antara yang dapat meyembuhkan batin ialah kamu memikirkan sehingga kamu mengetahui orang yang kamu cintai tidak seperti yang terdapat dalam hatimu. Renungkanlah aib-aibnya, maka kamu akan terhibur.

                8. Perbanyaklah Berdo’a, Berdzikir dan Bersabarlah
                  Ya,,,berdo’alah kepada Allah agar perasaan yang menggelora tersebut bisa hilang dan perbanyaklah dzikir kepada-Nya, karena dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang.

                  “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram karena mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’d: 28).

                  Iniliah urain singkat mengenai cinta dan cara memenej-nya, agar kita bisa merasakan cinta itu sebagai suatu anugerah dari Allah yang mendatangkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak. Dan agar kita terjaga, dari gelora cinta yang bisa menjerumuskan ke dalam lembah kesengsaraan.

                  Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad keluarga dan para sahabatnya beserta orang yang mengikuti beliau dengan baik sampai hari kiamat

                  Wa akhiru da’wana ‘anil Hamdi lillahi Robbil Alamin.