Umat islam di design oleh Allah sebagai panutan seluruh umat di dunia sebagaimana firman Allah:
kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik. (QS. Ali Imron: 110).
Didalam ayat tersebut di jelaskan bahwa umat islam adalah umat terbaik dan umat panutan seluruh umat, tapi dengan tiga syarat:
Pertama : beriman kepada Allah
Kedua : Menyuruh kepada yang ma’ruf
Ketiga : Mencegah dari yang munkar
Jika ke-tiga syarat tersebut di penuhi, maka umat akan menjadi
pemimpin dan panutan di muka bumi. Sejarah telah membuktikan bahwa umat
islam lebih dari 7 abad berjaya dan menjadi pusat ilmu pengetahuan di
muka bumi. Yang mau belajar agama, politik, iptek dan sebagainya,
semuanya di Negara islam.
Setelah masa tujuh abad lamanya berakhir, umat islam di timpa
berbagai pemasalahan dan kemunduran yang mengakibatkan keterbelakangan
di segala bidang, baik itu ilmu pengetahuan, politik, militer dan
sebagainya, yang kesemua itu mengakibatkan hilangnya wibawa umat islam
di depan musuh. Padahal Rasulullah telah mengatakan “nusirtu bir ro’bi masirota syahr” yang
kira2x artinya saya di bantu oleh Allah dengan rasa takut (di hati
musuh) dalam jarak satu bulan. Apa yang menyebabkan kemunduran umat ini?
Apa factor yang menyebabkan keluarnya umat dari umat panutan, padahal
Allah mendesignnya menjadi qudwah seluruh umat? Kenapa rasa takut terhadap umat islam di cabut oleh Allah dari hati musuh-musuh islam?
Secara umum ada lima paktor yang melatar-belakangi kemunduran umat. Insya Allah kita jelaskan secara singkat.
Pertama : Umat islam telah meninggalkan Al-Quran
Al Qur’an merupakan pegangan umat islam dan merupakan the way of
life, petunjuk ilahi yang di turunkan untuk kebahagiaan umat manusia di
dunia dan akhirat. Rasulullah mengatakan bahwa barangsiapa yang
menginginkan dunia maka hendaklah dengan Al Quran, barang siapa yang
menginginkan akhirat maka dengan alquran dan barang siapa yang
menginginkan keduanya maka tentunya dengan alquran. Umat islam hanya
akan maju jika mereka berpegang teguh pada Al quran dan akan mundur jika
jauh dari Al Qur’an, sejarah telah membuktikannya.
Sekarang ini, dengan populasi umat islam yang berkisar 1.5 Milyar
muslim yang mayoritas selain arab, banyak yang tidak bisa membaca al
Qur’an, diantara yang bisa membaca qur’an banyak yang tidak memahaminya
dan diantara yang faham, banyak yang tidak mengamalkan isi alqur’an itu
sendiri. Maka benar apa yang di katakan oleh Umar bin Khattab:” Allah
memuliakan kami dengan islam, dan barang siapa yang mencari kemuliaan
dengan selain islam maka kehinaan lah yang ia dapatkan”.
Kedua : Meninggalkan akal
Factor kedua adalah adanya gerakan yang menyerukan untuk meninggalkan
akal. Bahkan tidak malu-malu mengatakan:”barang siapa yang
mempergunakan akalnya maka ia akan menjadi penghuni neraka”. Ini sangat
bertentangan dengan islam, karena islam menyuruh kita untuk selalu
berfikir. Banyak ayat yang berbunyi : apakah kamu tidak berfikir, apakah kamu tidak memahami
dan lain sebagainya. Imam Sya’rawi didalam tafsirnya mengatakan bahwa
Allah memberikan kepada manusia dua macam ayat-ayat. Yang pertama adalah
ayat-ayat tertulis yaitu alquran, yang kedua adalah ayat-ayat tidak
tertulis itulah alam semesta. Bahkan ketika ayat yang artinya :” sesungguhnya
didalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam
adalah ayat-ayat (tanda-tanda) bagi orang-orang yang berfikir”
rasulullah mengatakan:” celaka orang yang membaca ayat ini kemudian
tidak berfikir, celakalah ia, celaka lah ia”. Maka jika ingin maju dan
menjadi umat panutan maka harus lah mempergunakan akal kita untuk
berfikir, dan ingat akal tidak akan pernah bertentangan dengan alquran,
jika kelihatan bertentangan ketahuilah bahwa akalnya yang tidak beres
dan perlu di luruskan, karena Allah lah yang menciptakan akal dan Dia
pula yang menurunkan alquran dan Ia pula yang mengatakan bahwa tidak ada
pertentangan di antara keduanya.
Ketiga : Umat islam memisahkan antara ilmu pengetahuan dan agama
Jika kita bertanya pada pelajar-pelajar di Indonesia, apakah biologi,
fisika, matematika, astronomi pelajaran agama? Mereka akan menjawab
tidak. Kita tidak bisa menyalahkan mereka, karena memang itulah yang di
ajarkan kepada mereka sejak di bangku SD. Pelajaran agama yang mereka
ketahui hanyalah wudhu, shalat, tayammum, dan mereka tidak tahu bahwa
semua apa yang dilangit dan dibumi adalah ilmu agama. Benarkah?
Ketika Allah mengatakan:” Apakah mereka tidak melihat bagaimana onta
di ciptakan, dan langit bagaimana ia di tinggikan?”, “Dan didalam diri
kamu, apakah kamu tidak berfikir?”. Dan banyak lagi ayat yang lain. Kita
lihat yang pertama, tentang penciptaan onta, Allah tidak menjelaskan
bagaimana ia diciptakan tetapi Allah menyuruh kita untuk mengamati dan
mengadakan penelitian, ini masuk dalam bidang ilmu biologi. Yang kedua
tentang langit bagaimana ia ditinggikan, ini bidang Astronomi, dan yang
seterusnya tentang diri kita juga bidang biologi dan masih banyak lagi.
Bahkan kita sudah sebutkan tadi bahwa semua yang ada dialam semesta
adalah ayat-ayat ilahi. Pemisahan antara agama dan ilmu inilah yang
menjadi salah satu faktor kemunduran umat.
Keempat : Umat islam terjebak dalam ritual ibadah tanpa ada effect pada diri dan lingkungan
Banyak diantara umat islam yang terjebak dalam ibadah yang hanya
sekedar ritual belaka. Shalat hanya sekedar ruku’ , sujud tanpa memiliki
pengaruh sama sekali, padahal Allah mengatakan bahwa shalat mencegah
perbuatan keji dan munkar. Puasa hanya sekedar menahan lapar dah haus,
haji malah sekedar jalan-jalan, padahal ulama-ulama kita mengatakan
bahwa pertanda puasa seseorang di terima Allah adalah perubahan pada
diri yang puasa. Ia menjadi lebih baik dari sebelum puasa, dan dia lebih
baik dari sebelum haji. Sekarang mari kita lihat, jama’ah haji dari
indonesia setiap tahunnya lebih dari 200.000 orang. Mana pengaruh 200
ribu orang tersebut dalam diri mereka dan dalam kehidupan bermasyarakat?
Yang shalat jutaan orang, mana pengaruhnya? Begitu juga dengan puasa
dan ibadah2x lainnya. Ibadah bukanlah sekedar ritual saja, tetapi setiap
ibadah memiliki hikmah tersendiri berbermanfaat bagi kita secara
pribadi dan umat serta dunia secara umum.
Kelima : Ternyata banyak diatara umat islam yang menyembah lebih dari satu tuhan.
Rasulullah SAW memberitahukan kita bahwa keterbelakangan dan
kekalahan umat islam disebabkan satu penyakit yaitu penyakit wahn,
sahabat bertanya:”wahai rasulullah, apa itu penyakit wahn?” Rasulullah menjawab:” Cinta dunia dan takut mati”.
Penyakit ini keliahatannya sedang merajalela di tubuh umat islam. Ada
yang dari bangun tidur hingga tidur lagi pikirannya hanya satu, Harta.
Ada yang pikirannya hanya jabatan, jabatan yang dulu di tolak dan di
jauhi umat sekarang menjadi ladang untuk berlomba-lomba dengan
beribu-ribu cara, tidak perduli halal atau haram. Yang akibatnya umat
pecah, partai islam dengan partai lain ribut, bahkan yang lebih
menyedihkan ketika perselisihan itu terjadi di baitullah (mesjid) antara takmir yang satu dengan lainnya.
Ketika harta dan jabataan (dunia) yang di pikirkan sejak bangun
hingga bangun lagi, yakinlah bahwa ia telah menyembah tuhan yang baru
yaitu harta, jabatan dan lain sebagainya. Bagaimana umat islam akan
menang jika tuhan yang disembah berbeda-beda. Allah hanya akan
menurunkan bantuan jika kita hanya menyebah Allah semata. Didalam surat
Al Fatihah Allah berfirman :”Iyyaka na’budu wa iyyaka nas ta’in”
(hanya kepadamulah kami menyembah dan kepadamulah kami minta
pertolongan). Pertolongan hanya akan turun jika kita hanya menyembah
Allah kemudian berusaha dan berdoa.
Sebenarnya dengan mengobati penyakit wahn tadi umat islam
bisa maju dan kuat. Jika penyebab kemunduruan kita adalah karena cinta
dunia dan takut mati, maka kemenangan kita adalah ketika benci dunia dan
tidak takut mati.
Itulah lima faktor yang melatar belakangi (menurut penulis)
kemunduran umat islam di segala bidang. Sekarang lah saatnya untuk
membenahi diri mengadakan evaluasi demi masa yang akan datang. Sekarang
bukan saatnya saling menyalahkan, saling curiga, rakyat menyalahkan
pemerintah, pemerintah menyalahkan rakyat, tetapi sekarang saatnya untuk
berbuat sesuai dengan kemampuan masing-masing. Saatnya kita berkorban.
Ingat Allah telah berjanji bahwa jika umat islam berjalan di atas rel
yang telah Allah tentukan maka, jika seandainya timur dan barat bersatu
untuk menghancurkan islam maka tidak akan ada yang bisa. Mudah-mudahan
Allah menyatukan hati kita semua, dan mudah-mudahan umat islam bersatu
dalam menuntas kebathilan. Wallohua’lam
Kamis, 08 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar