Islam datang untuk menjadi pedoman hidup hingga akhir zaman, cocok
untuk segala tempat dan waktu. Oleh karena ia adalah pedoman hidup maka
secara otomatis ia mengatur seluruh hal yang dapat mewujudkan tugas umat
manusia sebagai khalifah dimuka bumi (membangun dunia), dan melarang
segala sesuatu yang dapat menghancurkan tugas yang mulia ini.
Dari situ kita melihat, islam mengatur segala hal, mulai daripada
yang paling kecil seperti cara buang air kecil hingga yang besar seperti
pembelaan terhadap Negara dari serangan musuh (jihad).
Allah yang Maha Pencipta tahu bahwa banyak hal yang dapat
menghancurkan tujuan ini, Oleh karena itulah Allah turunkan
undang-undang yang mengatur segalanya, baik itu pidana maupun perdata.
Dan secara umum ada lima hal penting yang jika satu saja bermasalah maka
akan berpengaruh besar terhadap ini semua. Yaitu:
1. Akal
2. Nasab
3. Harta
4. Nyawa ( An Nafs)
5. Agama
Secara umum, seluruh hukum islam yang diturunkan kepada Rasulullah
bertujuan untuk menjaga 5 hal ini yang oleh ulama-ulama islam disebut
maqoshid as syariah. Untuk menjaga 5 maqoshid syariah ini Allah turunkan
undang-undang yang dalam fiqh islam disebut HUDUD dan TA’ZIR. Hudud
adalah pelanggaran yang hukumannya ditentukan oleh syariat. Ta’zir
adalah pelanggaran yang hukumannya tidak diatur oleh syariat tapi
diserahkan kepada hakim.
Allah SWT Pencita manusia Tahu bahwa hukuman badan adalah hukuman
yang paling ampuh untuk membuat pelaku jera. Dari situ kita melihat
mayoritas hukuman dalam islam adalah hukuman badan. Kenapa?
Karena jika seseorang tahu bahwa jika ia membunuh maka ia akan
dibunuh, tentu ia tidak akan membunuh orang lain. Jika ia tahu bahwa
jika ia mencuri atau korupsi maka tangan kanannya akan hilang, maka
tentu ia tidak akan mencuri harta orang lain. Dst.. Ketika kita melihat
hukuman-hukuman tersebut, memang kelihatan keras, tetapi lihatlah apa
tujuannya? Lihatlah akibatnya jika dibiarkan? Lihatlah jauh kedepan.
Kita ambil contoh : Perzinahan
Yang sudah menikah dengan pernikahan yang sah dihukum rajam (lempar
batu sampai mati) dan yang belom menikah dicambuk 100 kali dan di
asingkan setahun.
Dengan syarat-syarat diantaranya:
1. Sudah dewasa
2. Bukan hilang akal
3. Adanya pengakuan dari pelaku atau kesaksian 4 orang laki2x yang melihat langsung .
4. Sudah tahu bahwa itu dilarang
5. Bukan dalam keadaan terpaksa
Dan yang menjatuhkan hukuman ini hanyalah hakim bukan individu-individu.
Ingat : jika dihukum didunia maka sudah tidak ada hukuman di akhirat.
Jika di dunia belum dihukum maka diakhirat menunggu(jika Allah
menghendaki Allah berikan ia azab dan jika Allah menghendaki Allah
ampuni dia).
Kenapa hukumannya lumayan berat?
Karena ia sangat berbahaya terhadap tatanan kehidupan, dan
bertentangan dengan satu dari lima maqhosid as syariah tadi (yaitu Nasab
(keturunan) . Ketika seseorang bebas menanam benih dimana saja,
bagaimana kelangsungan kehidupan berabad2x yang akan datang? Siapa yang
akan mendidik anak-anak itu nanti? Dimana akhir perjanalan anak-anak itu
nanti? Tong sampah kah atau aborsi? Pengakit Aids kisah lain..Siapa
bapak anak itu nanti? Anak yang tidak didik dengan benar bagaimana ia
akan membangun dunia?.Seperti apa generasi yang akan datang?
Islam sangat memperhatikan generasi yang akan datang, salah satu
contoh , didalam pembagian warisan. Jika seorang meninggal dan
meninggalkan bapak dan anak laki-laki serta harta. SIbapak hanya
mendapatkan 1/6 dari harta, sedangkan si anak berhak sisanya. Kenapa?
Karena dia adalah generasi mendatang. Adapun si bapak sudah lewat
masanya.
Begitu juga bapak yang menyia-nyiakan pendidikan anaknya, ia terancam
hukuman berat bahkan neraka meskipun ia taat beribadah. Itulah diatara
cara pandangan islam terhadap regenerasi.
Ditambah lagi perzinahan merupakan hal yang tabu dan memalukan.
Apakah kamu rela jika ibumu berzina dengan orang lain?
Apakah kamu rela jika adik/kakak perempuanmu berzina dengan orang lain?
Apakah kamu rela jika putrimu berzina dengan orang lain?
Apakah kamu rela jika istrimu berzina dengan orang lain?
Apakah kamu rela jika nenekmu berzina dengan orang lain?
Apakah kamu rela jika bibimu berzina dengan orang lain?
Jika kamu tidak rela, maka ketahuilah bahwa orang lain juga tidak rela.
Ini sebagian dari hikmah pelarangan zina. Sebagai seorang muslim yang
beriman bahwa hanya Allah yang wajib disembah dan Muhammad Adalah
Rasulnya,wajib hukumnya mengimani apa yang datang dari keduanya, apalagi
larangan berzina dan homo disepakati oelh seluruh ulama islam dari
zaman sahabat hingga hari ini meskipun ia tidak tahu hikmahnya.
Jadi hukumannya memang berat karena effect yang ditimbulkannya juga
amat sangat besar. Bahayanya bukan hanya untuk pelaku tetapi juga
dirasakan keluarga, lingkungan dan kehidupan umat manusia. Mudah-mudahan
Allah swt menjaga kita, keluarga kita dan lingkungan kita serta umat
islam dari hal-hal yang tercela. Wallohu a’lam
Kamis, 08 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar