Saudaraku..
Kata sebagian orang, ‘menunggu adalah pekerjaan yang membosankan’. Apakah ungkapan ini benar adanya? Ungkapan ini tidak selalu benar. Justru kita rasakan mengasyikan dan indah. Bahkan di sana ada paket pahala yang berlimpah ruah, yang Allah sediakan untuk kita. Selama kita memiliki iman dan keyakinan yang kuat. Tidak lemah apalatah lagi rapuh dan ringk
Kata sebagian orang, ‘menunggu adalah pekerjaan yang membosankan’. Apakah ungkapan ini benar adanya? Ungkapan ini tidak selalu benar. Justru kita rasakan mengasyikan dan indah. Bahkan di sana ada paket pahala yang berlimpah ruah, yang Allah sediakan untuk kita. Selama kita memiliki iman dan keyakinan yang kuat. Tidak lemah apalatah lagi rapuh dan ringk
ih. Selama ada ikhtiyar dan tawakkal kepada-Nya.
Para pejuang kebenaran, yang istiqamah menegakkan kalimat-Nya di permukaan bumi. Menularkan keshalihan pribadi kepada orang-orang di sekitarnya. Berbagi manfaat bagi sesama. Mengeluarkan umat dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya iman dan ilmu. Menyelamatkan manusia dari panasnya api neraka. Membangkitkan mereka dari segala warna keterpurukan. Maka menunggu datangnya kemenangan dan pertolongan Allah swt tidaklah membosankan. Karena kita yakin pertolongan-Nya terasa dekat dan pasti. “Ingatlah, bahwa sesungguhnya pertolongan Allah itu teramat dekat.” Al Baqarah: 214.
Bagi kita yang hidup dalam kesulitan, kesusahan dan terhimpit beban hidup yang berat. Menunggu datangnya jalan keluar dan solusi bagi persoalan hidup yang menyapa kita, bukanlah pekerjaan yang membosankan. Selama kita jadikan sabar dan shalat sebagai penolong kita.
Menunggu kran-kran rezki terbuka untuk kita, juga bukan pekerjaan yang membosankan. Meskipun saat ini kran-kran tersebut terasa tersumbat. Selama kita bertawakkal dan menjadikan takwa sebagai bekalan hidup kita. Karena janji-Nya pasti terwujud. Dia akan memberikan karunia dari pintu yang tak terduga-duga.
Bagi kita yang sedang menunggu hadirnya arjuna yang mengikuti petunjuk langit. Atau bidadari dunia yang selalu membumi. Juga bukan pekerjaan yang membosankan. Selama kita mengisi hari-hari dan malam-malam kita dengan istighfar dan perbaikan diri. Selama kita ridha dengan garis ketetapan-Nya. Ia pasti akan datang menghampiri kita. Karena jadwal dan waktunya telah Dia tentukan di Lauhil Mahfuzh. Tidak akan meleset. Dan tak mungkin berpindah ke pelukan orang lain.
Bagi pasutri, yang sedang menunggu kehadiran sang buah hati. Merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Selama syukur dan sabar kita jadikan sebagai kendaraan kita. Selama tertanam di sanubari kita tentang ke-Mahakuasaan-Nya.
Saudaraku..
Apa yang sedang kita tunggu hari ini? Dan apa yang kita risaukan? Ingatlah bahwa janji-Nya pasti terbukti. Selama kita membuktikan kesetiaan kita dalam mentaati rambu-rambu-Nya.
Apa yang sedang kita tunggu hari ini? Dan apa yang kita risaukan? Ingatlah bahwa janji-Nya pasti terbukti. Selama kita membuktikan kesetiaan kita dalam mentaati rambu-rambu-Nya.
Ada sahabat yang berbisik di telinga ini. Bahwa ia pun sedang menunggu. Bukan menunggu kelahiran anaknya. Bukan pula menunggu kenaikan gajinya dan seterusnya. Tapi ia sedang menunggu hari kepulangannya ke tanah air. Yang tinggal menghitung hari. Siapakah dia? Tanyakanlah pada rumput yang bergoyang. Wallahu a’lam bishawab.
Riyadh, 5 Desember 2012.
Sumber:Status Ustadz Abu Ja’far
- See more at: http://inspirasiislami.com/index.php/2012/12/menunggu-tak-selalu-membosankan/#sthash.XyolEpIb.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar