Senin, 01 April 2013

Subhanallah! Makam Ambles, Jasad (Habib) Gus Dur Utuh


Jombang - Hujan deras yang mengguyur kota santri Jombang membuat makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ponpes Tebuireng, Jombang, ambles. Yang lebih mengagetkan, jasad presiden keempat itu masih utuh. Kain kafan yang membungkus jasad Gus Dur masih utuh dan putih.

Zainul, salah satu petugas keamanan pondok mengatakan, amblesnya makam Gus Dur terjadi tiga hari lalu. Saat itu pengunjung makam Gus Dur sedang tinggi-tingginya. Sudah begitu, hujan deras terus mengguyur kawasan Tebuireng. Akibatnya, makam mantan Ketua PBNU tersebut ambles.

Praktis, kejadian itu membuat penghuni Tebuireng kalang kabut. Mereka beramai-ramai melihat kejadian aneh tersebut. Sebuah lubang akibat gerusan air menganga lebar sehingga menampakkan kain kafan pembungkus tubuh tokoh yang dikenal dengan berbagai anekdotnya ini.

"Subhanallah, kain kafan Gus Dur masih utuh. Putih bersih seperti baru," kata Zainul, Jumat (18/2/2011).

Dia menambahkan, kejadian itu pertama diketahui oleh pedagang asongan yang biasa menjual VCD tentang Gus Dur. Pedagang asongan itu bernama Waldi. “Namanya Pak Waldi, ia melaporkan kejadian itu ke saya yang kebetulan sedang berjaga di pos utara (pos pintu keluar masuk para peziarah),” tambah Zainul.

Zainul menerangkan seketika ia berlari menuju areal makam. Dalam hitungan detik lubang di pusara Gus Dur ini pun segera ditutupi dengan pasir ala kadarnya. Baik penjaga dan pengurus pondok langsung membuat barisan blokade untuk menutupi lubang di pusara Gus Dur. Hal ini dimaksudkan agar peziarah tidak sampai mengambil gambar. Pasalnya, jasad Gus Dur yang sudah setahun lebih dimakamkan masih tetap utuh.

Munasir Huda, warga Desa Cukir, Kecamatan Diwek menyatakan fenomena seperti itu sangat mungkin terjadi pada Gus Dur. "Itu menunjukkan sifat kewalian Gus Dur", kata Munasir Huda, Direktur LSM Alharaka.

"Kami mendengar jika jasad mendiang Gus Dur tidak hanya itu, malah saat ambles, tampak sinar muncul dari dalam tanah yang memancar dari jasad beliau", tutur Munasir Huda.

Huda meyakini, fenomena itu bisa terjadi pada Gus Dur, yang wafat pada 30 Desember 2009 itu. Sebab, sepak terjang dan perjuangan Gus Dur selama ini menunjukkan dirinya dekat dengan sifat wali. "Apalagi kejadian amblesnya makam hingga terlihatnya jasad Gus Dur yang masih utuh itu bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi. Allah itu Maha Besar. Kalau Allah berkehendak, apa yang tidak mungkin bisa terjadi. Ini menunjukkan sifat kewalian Gus Dur kian kentara", katanya.

Ketua MUI Jombang KH Cholil Dahlan menyatakan, fenomena jasad utuh setelah dimakamkan bertahun-tahun bukan hal aneh. Sebab, dalam hadis antara lain sudah dinyatakan, Allah akan menjaga jasad orang tertentu dari dimakan tanah. Orang-orang khusus atau tertentu itu, menurut KH Kholil, ciri-cirinya antara lain jasad orang yang hapal Alquran, sekaligus menjaga amalannya sesuai nilai-nilai Alquran itu. "Sangat mungkin karena Gus Dur dikenal istikomah (konsisten) dalam menjalankan syariat Islam. Istikomah melakukan amalan sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran", dalih KH Kholil. Fenomena ini, menurutnya, akan memberikan pelajaran kepada yang hidup agar menjalankan amalan yang sesuai nilai-nilai Alquran.

Selama ini Gus Dur dikenal sebagai mantan Ketua PBNU, juga Mantan Presiden RI adalah sosok yang sangat dikenal di seluruh dunia, baik di Barat dan Timur. Tokoh yang bersahaja ini juga dikenal keshalihannya, sifat kasih sayangnya kepada sesama manusia diakui di seluruh dunia. Dia juga dijuluki Guru Bangsa Indonesia. Walaupun demikian tidak ada manusia yang benar-benar sempurna di mata semua orang. Selalu ada pihak yang membencinya, sampai-sampai ada penganut sekte agama (Salafy/­­Wahabi) yang terang-terangan berteriak mengafirkan bahkan memusyrikkan mantan Presiden RI ke-empat ini. Tapi ingatlah wahai para pembaca yang budiman, ada peribahasa yang mengatakan: Becik Ketitik Olo Ketoro, yaitu yang baik akan terdeteksi dan yang buruk pun akan kelihatan. Terbukti Gus Dur Walaupun dikafir-musyrikkan oleh mereka yg membencinya, tetapi Jasadnya tetap utuh setelah dikubur setahun lebih. Ini membuktikan bahwa Gus Dur bukan seperti yang mereka sangkakan tentang kekafiran dan kemusyrikannya.

Karena Jasad tetap Utuh setelah dikubur setahun adalah pertanda Jasad Gus Dur dijaga dari kehancuran oleh sang Mahakuasa Allah Swt.

Lamun palastro ing pungkasane Ora kesasar roh lan sukmane Den gadang Allah suargo manggone Utuh mayite ugo ulese
(Saat tiba pada akhirnya Tidak tersasar roh dan sukmanya Disanjung Allah surga tempatnya Utuh mayatnya juga kafannya)

(Bait terakhir “Syi’ir Tanpo Waton” karya Gus Dur)

Fakta inikah maksud dari perkataan Syeikh Nadzim: Ketika dulu ditanya apakah Gus Dur seorang wali apa bukan, beliau (Gus Dur) menjawab lihat saja nanti di akhir hayatnya (setelah meninggal). Kini terbukti, ternyata jasadnya masih tetap utuh setelah dikubur setahun lebih!

1 komentar:

Balada erbe mengatakan...

bagus... dapat untuk menambah mempertebal keimanan pada Allah SWT, moga bisa bermanfaat bagi semuanya, amiiin.

Posting Komentar