Senin, 01 April 2013

ADAB SEORANG MURID DI HADAPAN SYEIKH/GURU


¤Seorang murid tidak boleh memiliki anggapan bahwa seorang Syeikh bersifat maksum(bebas
dari dosa) dan tidak boleh menganggap bahwa Syehkh mencapai martabat kenabian. Namun
seorang murid harus meyakini bahwa Syeikh adalah seorang "pewaris Nabi''

¤Hubungan seorang murid dengan Syeikh jangan di dasari oleh urusan duniawi.

¤Jangan meninggikan suara di hadapan Syeikh.

¤Sesama murid jangan saling berbicara di hadapan Syeikh,kecuali ada hal yang sangat penting.

¤Jangan tertawa di hadapan Syeikh,Lebih baik tersenyum.

¤Suci dari hadas dan bersih ketika duduk di dekat Syeikh.

¤Jangan memotmg pembicaraan Syeikh dan jika akan bertanya maka boleh sesudah Syeikh
berhenti bicara.

¤Duduk dihadapan Syeikh seperti duduk dalam sholat dan jangan memandang wajah Syeikh
secara langsung.

¤Jangan berseteru dengan sahabat-sahabat Syeikh.

¤Ikut membantu urusan Syeikh dan juga memperhtikan kedudukan Syeikh dalam keluarga dan
rumah tangga Syeikh.

¤Membantu urusan Syeikh baik ketika ada Syeikh maupun tidak ada.

¤Menghormati benda-benda milik Syeikh seperti :jangan sekali-kali memakai tutup kepala,sorban
atau sandal Syeikh,jangan duduk di sajadahnya atau minum dari gelasnya.

¤Murid agar mengedepankan Syeikh di banding keluarga,anak dan kekayaanya.

¤Murid senantiasa mengerjakan perintah,nasehat dan saran Syeikh dan meyakini bahwa perintah
Syeikh adalah untuk kepentingan murid.

¤Jangan hanya memikirkan pendapat dan perencanaan diri sendiri namun dengarkan baik2
nasehat Syeikh.

¤jangan mengamalkan suatt amalan sampai Syeikh mengajarkan dan mengizinkan sendiri kpd
murid.

¤Jangan menyatakan keyakinan(sombong)di hadapan Syeikh krn akan merusak hubungan dgn
Syeikh.

¤Yakinilah bahwa Syeikh tersebut ada bersama Hadrah Muhammadiyyah.Demikianlah adab
terhadap Syeikh salah satu terjemah kitab susunan Sayyidi Ali Harazim ra berjudul"RISALAT AL-
FADL WAL IMTINAN ILA KAFFAT AL- ASHAB WAL IKHWAN"

0 komentar:

Posting Komentar