Senin, 12 November 2012

Islam dalam Arti yang Sebenarnya dan Kesalahpahaman Mengenai Islam

islam
Islam dalam Arti yang Sebenarnya
Islam berasal dari bahasa Arab “Salaam”, yang berarti “damai”. Saat kita melihat agama ini dari berbagai sudut pandang, misalnya dari sudut pandang masyarakat Amerika, akan banyak pendapat yang berbeda-beda. Coba bertanya pada sepuluh orang di jalanan New York secara acak, kita akan mendengar “teroris”, “liar”, “Ekstrem”, “para penjihad”, dan sedikit “hangat” dan “damai”. Saya pribadi telah mencoba, sekitar tujuh dari sepuluh orang secara acak yang saya tanyai berpikir bahwa Islam adalah tentang terorisme, atau tidak tahu banyak tentang Islam.
Izinkan saya mengatakan satu kata tentang Islam. Ya, benar sekali, damai. Jika kamu berjalan-jalan di pusat kota Damaskus, Suriah, kamu akan mendapatkan banyak sapaan hangat, tawaran untuk mampir dan minum the, dan senyuman. Di Yaman, Libya, Irak, dan Lebanon juga kamu akan melihat hal yang sama. Ketika kata Islam muncul di berita CNN, sebaliknya, justru diikuti dengan kata teroris berulang kali. Mengapa begitu?
Jika kita ingin menggali kebenaran yang absolute, kita perlu berusaha keras. Kebenaran tidak pernah mudah dicari. Pergilah ke Yaman, berjalan-jalan di jalan ibukota Sanaa. Kamu akan melihat banyak sekali orang-orang yang memberikan senyum. Meskipun upah rata-rata pekerja disana tidak lebih dari 100 dolar sebulan! Tetapi, kamu akan melihat bahwa mereka bahagia, bersahabat, hangat, dan baik hati. Islam adalah agama yang sederhana, sangat berterus-terang. Al Qur’an adalah petunjuk bagi Islam. Dalam Al Qur’an, dikatakan bahwa arti dari Islam adalah untuk mewujudkan kedamaian.
Kesalahpahaman Mengenai Islam
Islam telah mengalami distorsi secara fantastis yang jejaknya masih bertahan dalam pikiran orang-orang Eropa. Bahkan sekarang ini banyak dari orang Barat bisa kita dapatkan tiga pendapat: fanatic, fatal, dan poligami. Tentu saja, ada masyarakat yang pendapatnya tentang Islam tidak separah itu, masih ada sedikit yang tahu bahwa kata Islam itu tidak lain menandakan “penyerahan kepada Allah”. Gejala dari ketidaktahuan ini adalah fakta bahwa dalam bayangan kebanyakan orang Eropa, Allah menunjuk pada definisi orang Islam, bukan Tuhan dari orang Kristen maupun Yahudi. Muslim menyembah tuhan yang sama seperti yang disembah Kristen maupun Yahudi. Ini ada dalam Al Qur’an, kitab suci agama Islam. Ciri khas umum dari seorang Muslim adalah orang Arab bersorban gelap dengan jenggot panjang. Akan tetapi, cirri khas ini adalah bagian dari minoritas Muslim. Arab hanya 15% dari populasi Muslim dunia!
Islam sangat dekat dengan Kristen dan Yahudi. Faktanya, banyak sekali kesamaan antara referensi sejarah dari Kristen dan Islam. Banyak orang kagum saat mengetahui bahwa menurut kepercayaan Muslim, Yesus adalah salah satu utusan terbesar dari Allah. Seseorang tidak dapat menjadi seorang Muslim tanpa percaya pada kelahiran suci dan banyak keajaiban dari Yesus Kristus. Yesus juga menyebutkan banyak ayat-ayat Al Qur’an dan sering digunakan sebagai contoh karakter terpuji dan teladan. Muslim tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Yang digambarkan di atas adalah Yesus dalam gambaran Islam tentang pengadilan terakhir.
“Bunuhlah orang kafir” adalah kata-kata yang banyak orang percaya sebagai ideologi yang dimiliki Muslim terhadap non Muslim. Tentu saja ini bukanlah gambaran yang benar tentang hukum yang Islami. Islam selalu memberikan rasa hormat dan kebebasan kepada semua agama dan kepercayaan. Dalam Al Qur’an dikatakan “ Tuhan tidak mecegahmu, dengan segala hormat kepada mereka yang berjuang bukan untuk agama ataupun untuk membuat kalian terusir dari tempat tinggal kalian, dari berurusan dengan ramah dan adil dengan mereka, karena tuhan menyayangi mereka yang adil.” Ada banyak contoh-contoh sejarah dari toleransi Muslim kepada kepercayaan lain. Salah satu contohnya adalah ketika kalifah Umar memerintah Yerusalem dari 634-644 Masehi. Beliau menjamin kebebasan semua komunitas keagamaan dan mengatakan bahwa semua pendudk kotanya aman dan rumah-rumah ibadah mereka tidak akan pernah diambil dari mereka. Beliau juga menyiapkan pengadilan untuk para minoritas non Muslim. Setiap kali beliau akan mengunjungi daerah yang disucikan beliau akan meminta orang Kristen Sophronius yang disegani untuk mendampinginya. Dari awal agama ini, Islam telah mendasarkan pada kedamaian. Tidak satupun dalam nilai islam yang tidak damai. Ini hanyalah lawan dari semua itu. Islam adalah tentang kedamaian, ibadah, dan semua hal yang baik.
Damai berarti menjadikan damai antara kamu dan sekelilingmu dan penyerahan berarti penyerahan kepada kehendak Tuhan. Makna yang lebih luas dari kata “Islam” adalah untuk mencapai kedamaian dengan menyerahkan segalanya kepada kehendak tuhan. Ini adalah agama yang unik dengan nama yang menandakan sikap moral dan cara hidup.

0 komentar:

Posting Komentar