Masa nifas adalah masa
sesudah persalinan dan kelahiran plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk
memulihkan dari organ kandungan seperti sebelum hamil denagn waktu kurang lebih
6 minggu.
Dalam drama ini
kelompok kami mengambil contoh masalah seputar ibu post partum ( ibu ovilla )
denagn masalah bak bab dan ( ibu ifa ) dengan masalah anemia ringan dan depresi
post partum.
Prolog :
Di sbuah desa yang
bernama desa jetak, kecamatan montong , kabupaten tuban, provinsi jatim. Di
desa tersebut hanya ada satu bidan, oleh karenannya desa ini masih terbilang
primitif karena kurang nya pengetahuan tentang kesehatan.
Suatu hari, pagi
semakin cerah setelah ayam berkokok didesa jetak, dan seperti biasanya semua
warga melakukan aktivitasnya masing-masing. Begitu juga dengan ( bidan eriska )
dan asistenya ( bidan ririn ) yang mempersiapkan peralatan medis untuk
pemeriksaan kerumah ( bu ovilla ) yang sedang mengalami masalah pada post
partum.
Setelah selesai
mempersiapakan peralatan, bidan eriska dan bidan ririn langsung beranjak ke
rumah bu ovilla.
Beberapa saat
kemudian.....
Bidan eriska
dan bidan ririn : “
assalamu’alaikum....” ( mengetuk pintu )
Bapak isna : “ waalaikumsalam
silahkan masuk bu. “
Bidan eriska
dan bidan ririn : “ terimakasih pak.” ( sambil tersenyum )
Bapak isna : (
menghampiri istrinya yang sedang mengganti popok si kecil ). “ bu... bu...,
ini lo bu ada bu bidan.”
Bu ovilla : “ iya pak,
sebentar .” ( sembari menggendong bayi
nya )
Beberapa menit
kemudian.....
Bu ovilla : “ lohh.., ada bu bidan rupanya.
Sudah lama bu ??” ( duduk di samping
kursi bidan ririn )
Bidan eriska : (
tersenyum ). “ tidak kok bu, baru saja kami datang. Bagaimana dengan
keadaan sikecil, baik-baik saja kan ?. “
Bu ovilla :
“ alhamdullilah bu bidan sikecil baik-baik saja Cuma sedikit rewel.”
Bidan eriska : “ ooo... begitu, terus bagaimana dengan
keadaan ibu sendiri, apa ada masalah atau keluhan-keluhan ?.”
Bu ovilla : “ emmm...,
saya takut bu bidan, saya kawatir.” (
menundukan kepala )
Bidan ririn : “ kawatir kenapa
bu ?.”
Bidan eriska : “ iya bu , ibu bisa menceritakan masalah
ibu, agar ibu bisa lega. Saya siap mendengarkan bu...” ( berusaha menyakinkan bu ovilla )
Bu ovilla : “ emm...,begini loo bu, beberapa
hari ini saya sulit bab, bukan itu saja bu saya juga sulit buang air kecil ,
apa yang harus saya lakukan.” ( bertanya
dengan raut muka sedikit sedih )
Bidan eriska : (
tersenyum, sambil mengusap pundak bu ovilla ).” Tenang ya bu.... ibu tidak
kenapa-kenapa kok, sebagian perempuan yang habis melahirkan itu sering
mengalami masalah pada bak dan bab nya jadi ibu tidak perlu kawatir. Hanya
saja......”
Bu ovilla : ( menyela penjelasan bidan eriska )
hanya saja kenapa bu bidan....?”
Bidan eriska : “ agar bak dan bab ibu lancar ibu
perbanyak konsumsi sayuran dan buah ya bu, agar masalahnya bisa tertasi.
Bagaimana ibu, bisa dimengerti ?”
Bu ovilla : “ ohhh... begitu bu bidan. Jadi
saya harus banyak makan makanan yang hijau-hiau ya bu ?” ( meminta penjelasan )
Pak isna : “ maksudnya
rumput-rumputan buu ??.” ( berbisik
kepada bu ovilla )
Bu ovilla : “ huss pak , bercanda aja...
maksudnya itu sayur-sayuran hijau.” (
dengan muka kesal )
Pak isna : “ oo...
iya..iya..” ( tertawa pelan )
Bidan eriska : “ jika sudah dimengerti penjelasan saya
tadi, apakah masih ada masalah atau keluhan lain bu ?.”
Bapak isna : “ ada buu.” ( menyela pembicaraan ).” Beberapa lama kami tidak boleh melukan
hubungan bu ?.”
Bidan eriska : (
tersenyum ).” Sampai masa nifas yang dialami bu ovilla berakir bapak,
kira-kira 6 minggu.”
Pak isna : ( menggaruk-garuk kepalanya).” Aduhh..
lama sekali.”
Bidan ririn : “ sabar ya
bapak, Cuma 6 minggu saja kok.” ( tertawa
tipis )
Bu ovilla : “ bapak ini
malu-maluin aja.”
Bidan eriska
:
“ mari bu kami periksa dulu.”
Beberapa menit kemudian
setelah pemeriksaan selesai.
Bidan eriska : (
sembari duduk di kursi ).” Alhamdulilah semua normal bu. Apa ada masalah
lain bu ?.”
Bu ovilla : “ tidak bu
bidan.”
Bidan eriska : “ kalau begitu kami pamit dulu bu.” ( sambil berdiri, dan berjaba tangan dengan
ibu ovilla dan bapak isna )
Bu ovilla
dan pak isna : “
terimakasih bu bidan.”
Bidan eriska dan bidan ririn : (
tersenyum ).” Sama-sama ibu..bapak., kami permisi, asalamu’alaikum.” ( beranjak meninggalkan rumah )
Bu ovilla
dan pak isna : “
walaikumsalam.”
Dua hari kemudian,
bidan eriska dan bidan ririn akan melukakan kunjungan rumah untuk melakukan
pemeriksaan.
Pukul 09.15, pak nurul
dan bu ifa sedang bercengkrama di depan terasnya. Mereka asyik menimang buah
hatinya itu.
Bu ifa : “
pak..pak..lihat anak kita pak, cantik ya pak !.”
Pak nurul : “ iyaa buu,
cantik dan sehat.” ( sembari mengusap
kepala bayi )
Bidan eriska
dan bidan ririn : “ assalammu’alaikum.”
bidan eriska
: “ selamat
pagi. Ibu.. bapak..”
pak nurul
dan bu ifa : “
walaikumsalam, pagi bu bidan.silahkan bu...” (mempersilahkan)
Bidan eriska
dan bidan ririn : “Iya bu,terima kasih”
Bidan eriska
: “Bagaimana
bu?,saya lihat ibu seperti tidak enak badan.Ada masalah bu?”
Bu ifa : “Iya
bu,badan saya terasa lemas,mudah capek,dan sering pusing bu.”
Bidan eriska
: “ boleh saya
periksa sekarang bu ?.”
Bu ifa : “
silahkan bu bidan. “ ( berbaring di atas
tempat tidur )
Beberapa menit
kemudian, setelah pemeriksaan.
Bidan eriska
: “ ibu terlalu
banyak aktivitas ya bu ?”
Bu ifa : “ emm..
paling nyuci baju, beres-beres ruah bu.”
Bidan eriska : “ oo.. begitu, mungkin bisa sedikit di
kurangi aktivitasnya bu dan diperbanyak istirahatnya.”
Bidan ririn : “ ini ibu
obatnya, diminum 3x sehari ya bu.”
Bu ifa : “
terimakasih bu.” ( mengerutkan dahunya )
Bidan eriska
: “ ada apa
bu...mungkin ada masalah lagi ?.”
Bu ifa : “ saya sering taku bu, apa
saya bisa merawat anak saya dengan baik.” (
dengan wajah sedih )
Bidan erska : “ mengapa ibu ragu, saya yakin ibu
pasti bisa merawat anak dengan baik. Bukankah anak itu sebuah anugrah ?.”
Bidan ririn : “ iya bu ifa, saya mengerti perasaan
ibu saat ini, wajar saja kalau ibu muda merasa demikian setelah mempunyai
anak.”
Bidan eriska : “ benar apa yang dikatan bidan ririn
ibu... buang jauh-jauh keraguan ibu yaa. Semua akan berjalan lancar.” ( tersenyum )
Bu ifa : “
terimakasih bu bidan, sudah memotivasi saya.”
Bidan eriska : (
tersenyum ).” Iya bu, sama-sama. Pak nurul kalau ibu kenapa-kenapa segera
hubungi saya atau bidan terdekat ya pak.”
Pak nurul : “ siap bu bidan. Saya selalu siap
24 jam sebagai suami dan ayah terbaik.”
( tegasnya ).
Bidan eriska
: “ kalau
begitu, kami permisi dulu bu, pak.”
Pak nurul : “ terimakasih
loo bu bidan.”
Bidan eriska
: “ sama-sama
bapak.”
Bidan eriska
dan bidan ririn : “ permisi bapak..ibu..
asalamualaikum.” ( berpamitan )
Bu ifa dan
pak nurul : “ monggo-moggo.
Wa’alaikumsalam.”
Setelah berkunjung ke
rumah bu ifa, bidan eriska dan bidan ririn beranjak pulang.
Kesimpulan dari drama
ini adalah dalam melakukan pelayanan kebidanan, seorang bidan harus menjalin
komunikasi yang baik kepada klien. Tujuannya adalah agar klien merasa nyaman
dan dihormati.
0 komentar:
Posting Komentar