Minggu, 05 April 2015

KONSELING PADA IBU POST PARTUM


Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan dari organ kandungan seperti sebelum hamil denagn waktu kurang lebih 6 minggu.
Dalam drama ini kelompok kami mengambil contoh masalah seputar ibu post partum ( ibu ovilla ) denagn masalah bak bab dan ( ibu ifa ) dengan masalah anemia ringan dan depresi post partum.
Prolog :
Di sbuah desa yang bernama desa jetak, kecamatan montong , kabupaten tuban, provinsi jatim. Di desa tersebut hanya ada satu bidan, oleh karenannya desa ini masih terbilang primitif karena kurang nya pengetahuan tentang kesehatan.
Suatu hari, pagi semakin cerah setelah ayam berkokok didesa jetak, dan seperti biasanya semua warga melakukan aktivitasnya masing-masing. Begitu juga dengan ( bidan eriska ) dan asistenya ( bidan ririn ) yang mempersiapkan peralatan medis untuk pemeriksaan kerumah ( bu ovilla ) yang sedang mengalami masalah pada post partum.
Setelah selesai mempersiapakan peralatan, bidan eriska dan bidan ririn langsung beranjak ke rumah bu ovilla.
Beberapa saat kemudian.....
Bidan eriska dan bidan ririn   : “ assalamu’alaikum....” ( mengetuk pintu )
Bapak isna                               : “ waalaikumsalam silahkan masuk bu. “
Bidan eriska dan bidan ririn   : “ terimakasih pak.” ( sambil tersenyum )
Bapak isna                               : ( menghampiri istrinya yang sedang mengganti popok si kecil ). “ bu... bu..., ini lo bu ada bu bidan.”
Bu ovilla                                  : “ iya pak, sebentar .” ( sembari menggendong bayi nya )
Beberapa menit kemudian.....
Bu ovilla                                  : “ lohh.., ada bu bidan rupanya. Sudah lama bu ??” ( duduk di samping kursi bidan ririn )
Bidan eriska                            : ( tersenyum ). “ tidak kok bu, baru saja kami datang. Bagaimana dengan keadaan sikecil, baik-baik saja kan ?. “
Bu ovilla                                  : “ alhamdullilah bu bidan sikecil baik-baik saja Cuma sedikit rewel.”
Bidan eriska                            : “ ooo... begitu, terus bagaimana dengan keadaan ibu sendiri, apa ada masalah atau keluhan-keluhan ?.”
Bu ovilla                                  : “ emmm..., saya takut bu bidan, saya kawatir.” ( menundukan kepala )
Bidan ririn                               : “ kawatir kenapa bu ?.”
Bidan eriska                            : “ iya bu , ibu bisa menceritakan masalah ibu, agar ibu bisa lega. Saya siap mendengarkan bu...” ( berusaha menyakinkan bu ovilla )
Bu ovilla                                  : “ emm...,begini loo bu, beberapa hari ini saya sulit bab, bukan itu saja bu saya juga sulit buang air kecil , apa yang harus saya lakukan.” ( bertanya dengan raut muka sedikit sedih )
Bidan eriska                            : ( tersenyum, sambil mengusap pundak bu ovilla ).” Tenang ya bu.... ibu tidak kenapa-kenapa kok, sebagian perempuan yang habis melahirkan itu sering mengalami masalah pada bak dan bab nya jadi ibu tidak perlu kawatir. Hanya saja......”
Bu ovilla                                  : ( menyela penjelasan bidan eriska ) hanya saja kenapa bu bidan....?”
Bidan eriska                            : “ agar bak dan bab ibu lancar ibu perbanyak konsumsi sayuran dan buah ya bu, agar masalahnya bisa tertasi. Bagaimana ibu, bisa dimengerti ?”
Bu ovilla                                  : “ ohhh... begitu bu bidan. Jadi saya harus banyak makan makanan yang hijau-hiau ya bu ?” ( meminta penjelasan )
Pak isna                                   : “ maksudnya rumput-rumputan buu ??.” ( berbisik kepada bu ovilla )
Bu ovilla                                  : “ huss pak , bercanda aja... maksudnya itu sayur-sayuran hijau.” ( dengan muka kesal )
Pak isna                                   : “ oo... iya..iya..” ( tertawa pelan )
Bidan eriska                            : “ jika sudah dimengerti penjelasan saya tadi, apakah masih ada masalah atau keluhan lain bu ?.”
Bapak isna                               : “ ada buu.” ( menyela pembicaraan ).” Beberapa lama kami tidak boleh melukan hubungan bu ?.”
Bidan eriska                            : ( tersenyum ).” Sampai masa nifas yang dialami bu ovilla berakir bapak, kira-kira 6 minggu.”
Pak isna                                   : ( menggaruk-garuk kepalanya).” Aduhh.. lama sekali.”
Bidan ririn                               : “ sabar ya bapak, Cuma 6 minggu saja kok.” ( tertawa tipis )
Bu ovilla                                  : “ bapak ini malu-maluin aja.”
Bidan eriska                            : “ mari bu kami periksa dulu.”
Beberapa menit kemudian setelah pemeriksaan selesai.
Bidan eriska                            : ( sembari duduk di kursi ).” Alhamdulilah semua normal bu. Apa ada masalah lain bu ?.”
Bu ovilla                                  : “ tidak bu bidan.”
Bidan eriska                            : “ kalau begitu kami pamit dulu bu.” ( sambil berdiri, dan berjaba tangan dengan ibu ovilla dan bapak isna )
Bu ovilla dan pak isna                         : “ terimakasih bu bidan.”
Bidan eriska dan bidan ririn   : ( tersenyum ).” Sama-sama ibu..bapak., kami permisi, asalamu’alaikum.” ( beranjak meninggalkan rumah )
Bu ovilla dan pak isna                         : “ walaikumsalam.”
Dua hari kemudian, bidan eriska dan bidan ririn akan melukakan kunjungan rumah untuk melakukan pemeriksaan.
Pukul 09.15, pak nurul dan bu ifa sedang bercengkrama di depan terasnya. Mereka asyik menimang buah hatinya itu.
Bu ifa                                       : “ pak..pak..lihat anak kita pak, cantik ya pak !.”
Pak nurul                                 : “ iyaa buu, cantik dan sehat.” ( sembari mengusap kepala bayi )
Bidan eriska dan bidan ririn   : “ assalammu’alaikum.”
bidan eriska                            : “ selamat pagi. Ibu.. bapak..”
pak nurul dan bu ifa                : “ walaikumsalam, pagi bu bidan.silahkan bu...” (mempersilahkan)
Bidan eriska dan bidan ririn   : “Iya bu,terima kasih”
Bidan eriska                            : “Bagaimana bu?,saya lihat ibu seperti tidak enak badan.Ada masalah bu?”
Bu ifa                                       : “Iya bu,badan saya terasa lemas,mudah capek,dan sering pusing bu.”
Bidan eriska                            : “ boleh saya periksa sekarang bu ?.”
Bu ifa                                       : “ silahkan bu bidan. “ ( berbaring di atas tempat tidur )
Beberapa menit kemudian, setelah pemeriksaan.
Bidan eriska                            : “ ibu terlalu banyak aktivitas ya bu ?”
Bu ifa                                       : “ emm.. paling nyuci baju, beres-beres ruah bu.”
Bidan eriska                            : “ oo.. begitu, mungkin bisa sedikit di kurangi aktivitasnya bu dan diperbanyak istirahatnya.”
Bidan ririn                               : “ ini ibu obatnya, diminum 3x sehari ya bu.”
Bu ifa                                       : “ terimakasih bu.” ( mengerutkan dahunya )
Bidan eriska                            : “ ada apa bu...mungkin ada masalah lagi ?.”
Bu ifa                                       : “ saya sering taku bu, apa saya bisa merawat anak saya dengan baik.” ( dengan wajah sedih )
Bidan erska                             : “ mengapa ibu ragu, saya yakin ibu pasti bisa merawat anak dengan baik. Bukankah anak itu sebuah anugrah ?.”
Bidan ririn                               : “ iya bu ifa, saya mengerti perasaan ibu saat ini, wajar saja kalau ibu muda merasa demikian setelah mempunyai anak.”
Bidan eriska                            : “ benar apa yang dikatan bidan ririn ibu... buang jauh-jauh keraguan ibu yaa. Semua akan berjalan lancar.” ( tersenyum )
Bu ifa                                       : “ terimakasih bu bidan, sudah memotivasi saya.”
Bidan eriska                            : ( tersenyum ).” Iya bu, sama-sama. Pak nurul kalau ibu kenapa-kenapa segera hubungi saya atau bidan terdekat ya pak.”
Pak nurul                                 : “ siap bu bidan. Saya selalu siap 24 jam sebagai suami dan ayah terbaik.”
( tegasnya ).
Bidan eriska                            : “ kalau begitu, kami permisi dulu bu, pak.”
Pak nurul                                 : “ terimakasih loo bu bidan.”
Bidan eriska                            : “ sama-sama bapak.”
Bidan eriska dan bidan ririn   : “ permisi bapak..ibu.. asalamualaikum.” ( berpamitan )
Bu ifa dan pak nurul               : “ monggo-moggo. Wa’alaikumsalam.”
Setelah berkunjung ke rumah bu ifa, bidan eriska dan bidan ririn beranjak pulang.
Kesimpulan dari drama ini adalah dalam melakukan pelayanan kebidanan, seorang bidan harus menjalin komunikasi yang baik kepada klien. Tujuannya adalah agar klien merasa nyaman dan dihormati.

0 komentar:

Posting Komentar