Seorang tokoh ahli ibadah menulis surat kepada Imam Malik rahimahumallah, yang berisi ajakan untuk beruzlah (mengisolir diri) dan menyibukkan diri dengan ibadah ritual individual seperti shalat, dzikir, baca Al-Qur’an dan semacamnya.
Dan ini jawaban Imam agung tersebut: “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah membagi-bagi potensi amal (diantara hamba-hamba-Nya) sebagaimana Dia membagi-bagi rezeki (diantara mereka). Sehingga boleh jadi ada orang yang lebih dimudahkan (potensi dan kesiapannya) dalam hal shalat, tapi tidak demikian dalam hal puasa. Ada pula yang lebih dimudahkan dalam bidang sedekah, tapi tidak begitu dalam hal puasa. Lalu ada orang lain lagi yang lebih diberi potensi dalam hal jihad, tapi tidak seperti itu dalam hal shalat. Sedangkan menyebarkan ilmu serta mengajarkannya, adalah termasuk bentuk amal kebajikan yang paling mulia. Dan aku sungguh telah rela dengan potensi ilmu yang telah Allah bukakan untukku. Dan aku tidak yakin bahwa, bidang amal (yakni menyebarkan ilmu) yang aku tekuni ini lebih rendah dibandingkan dengan bentuk amal (yakni ibadah ritual individual) yang Engkau jalani.
Namun di saat yang sama aku tetap berharap bahwa, masing-masing kita (meskipun bidang prioritas amal berbeda) sama-sama berada dalam kebaikan dan kebajikan. Dan (yang lebih penting), setiap kita wajib legowo dengan potensi amal yang dibagikan untuknya (tentu untuk kemudian mengoptimalkannya).Wassalam”.
Ahmad Mudzoffar Jufri
- See more at: http://inspirasiislami.com/index.php/2011/12/pembagian-potensi-amal/#sthash.3bYy2Wdk.dpuf
1 komentar:
makasih buat sharing nya
Posting Komentar