Jumat, 22 Februari 2013

#Zuhud Terhadap #Dunia Menyebabkan Cinta pada Akhirat


Dari Abul ‘Abbas Sahl bin Sa’d as-Sa’idi y ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallâhu 'Alaihi Wasallam seraya berkata:
‘Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku sebuah amalan, jika aku kerjakan maka Allah akan mencintaiku serta manusiapun menyukaiku’, beliau bersabda, ‘Zuhudlah di dunia, niscaya Allah akan mencintaimu, dan jauhilah apa yang manusia miliki [tidak meminta-minta kepada mereka] niscaya mereka akan menyukaimu.” Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan yang lainnya dengan isnad yang hasan.

Hadits ini menunjukkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang zuhud di dunia, para ulama berkata:
“Apabila kecintaan Allah merupakan kedudukan yang paling utama, maka zuhud di dunia merupakan kondisi yang paling utama.”

Zuhud adalah memalingkan keinginan terhadap sesuatu, dan beralih kepada sesuatu yang lebih baik darinya, adapun cara ampuh untuk mengetahui kondisi ini ialah mengetahui bahwa sesuatu yang ia tinggalkan itu hina apalagi kalau sampai ia ambil. Barangsiapa yang sudah tahu bahwa apa yang ada di sisi Allah itu kekal, dan akhirat itu lebih baik dan abadi, sama halnya dengan sebuah permata dimana ia lebih baik dan tahan lama daripada batu es. Dunia ini layaknya batu es yang diletakkan dibawah terik matahari, ia senantiasa akan melelah hingga lenyap nantinya. Sedangkan akhirat seperti permata yang tidak lenyap. Seberapa besar keyakinan seseorang terhadap perbedaan derajat antara dunia dengan akhirat maka akan menguatlah keinginannya untuk melelang [dunia],

Maka raihlah dunia untuk tujuan akhirat.. Sehingga ia tidak akan tamak, rakus, dan kikir pada dunianya.. Karena ia sadar bahwa es yg ia pegang hanya bersifat sementara.. Maka ia tetap bersemangat mencari es tersebut guna menukarnya dg permata permata akhirat.

0 komentar:

Posting Komentar