Pengalaman hidup mengajari kita banyak hal. Bahkan tak sedikit ia membuahkan mutiara berharga dan intan permata kehidupan. Namun ironinya sedikit di antara kita yang mampu menggali pelajaran dari hidup. Benarlah perkataan orang bijak, “Berapa banyak orang yang menyelam hingga ke dasar lautan tapi ia tak mendapatkan mutiara.”
Syekh Mustafa Siba’i rahimahullah adalah salah satu tokoh pejuang Islam yang mampu mencetak mutiara dari pengalaman hidupnya. Salah satu mutiara itu beliau tuangkan dalam sebuah tulisan.
Allah SWT menciptakan dua mata bagi setiap orang. Tapi kebanyakan manusia tidak melihat (suatu persoalan) terkecuali dengan sebelah mata.
Dia mengaruniakan untuk setiap orang satu lidah dan dua telinga. Tapi kebanyakan dari mereka justru berbicara (seolah-olah) dengan dua lisan dan mereka hanya mau mendengar dengan satu telinga.
Dia memberi manusia dua buah tangan. Tangan yang satu semestinya dipergunakan untuk membantu dirinya sendiri (menggapai cita dan harapan) dan tangan yang lain untuk membantu sesama manusia. Tapi kebanyakan dari mereka tidak mempergunakan kecuali satu tangan saja (maslahat pribadi dan enggan membantu sesama).
Dia menjadikan dua kaki bagi setiap insan. Kaki yang pertama diayunkan untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia. Dan kaki yang lain dimanfaatkan untuk menapaki jalan-jalan akherat. Tapi kebanyakan dari mereka tidak berjalan melainkan dengan sebelah kaki (meraih kesuksesan dunia semata).
Manusia juga diberi oleh-Nya satu hati untuk memikirkan kejayaan hidup di dunia yang hanya sesaat. Tetapi ia membebani hati dengan angan-angan panjang yang sejatinya tak sanggup ditanggung kecuali oleh beberapa hati.
Dia memberi jatah umur sekali bagi setiap orang. Tapi banyak membuang waktu untuk perkara yang sia-sia seolah-olah tersedia bagi mereka seratus usia.
Dan Dia menetapkan bagi setiap orang kematian hanya sekali dalam seumur hidup. Tapi ia rela hidup dalam kebodohan dan dosa seperti ia menyangka bahwa kematian bisa datang setiap hari.
Saudaraku..
Sudahkah kita menggali mutiara dari pengalaman hidup yang telah berlalu dari kita?
0 komentar:
Posting Komentar