“Rasa malu itu hanya mendatangkan kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tentu
dari hadits di atas Rasulullah telah gamblang menjelaskan,namun sayang mahkota dari rasa malu telah hilang dari para wanita yang seharusnya menjadi perhiasan dunia yang terindah.
Jejak kegilaan jaman dengan para syetan yang membisikan kamu untuk bermaksiat tanpa kamu sadari atau malah kamu sadar akan perbuatan mereka,namun rasa apatis atau rasa cuek karna ingin di bilang gaul, seksi atau keren telah merusak keimananmu.
Hanya karna buta akan pujian,buta sanjungan, kamu lepas pakaian imanmu dan berganti dengan pakaian seksi. Atau kamu kira kamu telah ikut trend atas nama agama ini,dengan kerudung ketat, baju ketat celana ketat atau bahkan rasa malu mu pun ikut ketat. Jadi merasa senang dengan serba ketatmu yang bebas di pandang orang lain dengan penuh nafsu. Berbanggalah karna mereka melihatmu dengan nafsu.
‘Aisyah Radhiyyallahu ‘Anha pernah didatangi wanita-wanita dari Bani Tamim dengan pakaian tipis, kemudian beliau berkata, “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”
Masya Allah..begitu tipiskah keimanan ini sampai malu pun ikut menipis. Tak sadarkah kamu bahwa mahkotamu yang paling mulia adalah Rasa malumu. Tak sadarkah dirimu bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala sedang memuliakan dirimu dengan adanya Jilbab,dengan melarangmu untuk mendekati zina seprti khalwat ataupun zina itu sendiri,ini semua demi memuliakan diri mu sendiri bukan hanya sekedar perintah Allah.
Peliharalah rasa malu itu pada diri mu pada diri kita, sebagai sebaik-baik perhiasan kita sebagai wanita yang mulia dan dimuliakan. Sungguh, rasa malu itu lebih berharga jika kau bandingkan dengan mahkota yang terbuat dari emas permata, namun untuk mendapatkan (mahkota emas permata itu), kau harus menelanjangi dirimu di depan umum.
Jejak kegilaan jaman dengan para syetan yang membisikan kamu untuk bermaksiat tanpa kamu sadari atau malah kamu sadar akan perbuatan mereka,namun rasa apatis atau rasa cuek karna ingin di bilang gaul, seksi atau keren telah merusak keimananmu.
Hanya karna buta akan pujian,buta sanjungan, kamu lepas pakaian imanmu dan berganti dengan pakaian seksi. Atau kamu kira kamu telah ikut trend atas nama agama ini,dengan kerudung ketat, baju ketat celana ketat atau bahkan rasa malu mu pun ikut ketat. Jadi merasa senang dengan serba ketatmu yang bebas di pandang orang lain dengan penuh nafsu. Berbanggalah karna mereka melihatmu dengan nafsu.
‘Aisyah Radhiyyallahu ‘Anha pernah didatangi wanita-wanita dari Bani Tamim dengan pakaian tipis, kemudian beliau berkata, “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”
Masya Allah..begitu tipiskah keimanan ini sampai malu pun ikut menipis. Tak sadarkah kamu bahwa mahkotamu yang paling mulia adalah Rasa malumu. Tak sadarkah dirimu bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala sedang memuliakan dirimu dengan adanya Jilbab,dengan melarangmu untuk mendekati zina seprti khalwat ataupun zina itu sendiri,ini semua demi memuliakan diri mu sendiri bukan hanya sekedar perintah Allah.
Peliharalah rasa malu itu pada diri mu pada diri kita, sebagai sebaik-baik perhiasan kita sebagai wanita yang mulia dan dimuliakan. Sungguh, rasa malu itu lebih berharga jika kau bandingkan dengan mahkota yang terbuat dari emas permata, namun untuk mendapatkan (mahkota emas permata itu), kau harus menelanjangi dirimu di depan umum.
0 komentar:
Posting Komentar