Rasa syukur kehadirat Allah karena limpahan rahmat, karunia
hidayah-Nya kita diberikan cahaya sebenar-benar cahaya yaitu Islam.
Semoga kita menjadi hamba-hambaNya yang istiqomah hingga akhir zaman.
Salawat serta salam kepada Rasulullah, semoga senantiasa tercurah.
Dalam artikel yang menarik ini akan kita coba ungkapkan 10 ALASAN
kenapa wanita-wanita muslim disekitar kita menolak menutup auratnya. Yup
menutup aurat, bukan sekedar mengenakan jilbab penutup rambut dan
pelapis kulit.
10 Alasan yang akan diungkapkan ini rasanya sudah sering terdengar, ya
setidaknya artikel ini bisa membantu kita berdakwah mengajak
sodari-sodari kita untuk “berani” menutup auratnya. Oke, to the point aja ya…
1. Jilbab tidak menarik. Jawabnya seorang wanita
muslimah harus sudi menerima kebenaran agama Islam, dan tidak
mempermasalahkan senang atau tidak senang. Sebab rasa senangnya itu
diukur dengan barometer hawa nafsu yang menguasai dirinya.
2. Takut durhaka kepada orang tuanya yang melarangnya berpakaian jilbab. Jawabnya adalah Rasulullah SAW telah mengatakan agar tidak mematuhi seorang makhluk dalam durhaka kepada-Nya.
3. Tidak bisa membeli pakaian yang banyak memerlukan kain.
Jawabannya, orang yang mengatakan alasan seperti itu adalah karena
(pertama) ia benar-benar sangat miskin sehingga tidak mampu membeli
pakaian Islami. Atau (kedua) karena dia Cuma alasan saja, sebab ia lebih
menyukai pakaian yang minim dan memamerkannya kepada publik.
4. Karena merasa gerah dan panas. Jawabannya, wanita
muslimah di Arab yang udaranya lebih panas saja mampu mengenakan
pakaian Islami, mengapa di negara lainnya tidak? Dan orang yang merasa
gerah dan panas mengenakan pakaian Islami, mereka tidak menyadari
tentang panasnya api neraka bagi orang yang membuka aurat. Syetan telah
telah menggelincirkan, sehingga mereka terasa bebas dari panasnya dunia,
tetapi mengantarkannya kepada panas api neraka.
5. Takut tidak istiqamah. Mereka melihat contoh
wanita muslimah yang kurang baik ‘Buat apa mengenakan jilbab sementara,
Cuma pertama saja rajin, nanti juga dilepas’. Jawabannya adalah mereka
mengambil sample (contoh) yang tidak cocok, bukan wanita yang ideal
(yang istiqamah) menjalankannya. Ia mengatakan hanya untuk menyelamatkan
dirinya. Dan ia tidak mau mengenakan jilbab karena takut tidak
istiqamah. Kalau saja semua orang berfikir demikian, tentunya mereka
akan meninggalkan agama secara keseluruhan. Orang tidak akan shalat sama
sekali karena takut tidak istiqamah, begitu pula puasa dan ibadah
lainnya.
6. Takut tidak laku kimpoi, jadi selama ia belum menikah, maka ia tidak mengenakan jilbab.
Jawabannya, adalah ucapan itu sebenarnya tidak sebenarnya. Justru
berakibat buruk pada dirinya sendiri. Sesungguhnya perkimpoian adalah
nikmat dari Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki.
Sebagian besar orang sudah meyakini bahwa jodoh di tangan Tuhan. Betapa
banyak gadis yang berjlbab dan menutup aurat dalam berbusana tetapi
lebih cepat mendapatkan jodoh dibandingkan mereka yang berpakaian seksi.
Karena wanita yang menyukai pakaian seksi akan dijadikan permainan bagi
laki-laki iseng.
Gadis-gadis berpakaian seksi dipandang sebagai gadis murahan.
Sesungguhnya suami-suami yang menyukai wanita-wanita yang berpakaian
‘berani’, membuka aurat dan bermaksiat kepada Allah adalah bukan tipe
suami yang baik, yang shalih dan berjiwa besar. Ia tidak punya rasa
cemburu sama sekali terhadap larangan-larangan Allah dan tidak dapat
memberikan pertolongan kepada isterinya kelak. Jadi jika wanita yang
menyukai pakaian seksi atau melepaskan jilbab dengan tujuan mendapatkan
jodoh yang baik, maka hal itu sungguh merupakan suatu kebodohan.
7. Menampakkan anugerah keindahan atau ingin menghargai kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya.
Jawabnya menghargai atau bersyukur itu dengan porsi yang benar.
Bersyukur itu dengan mengahrgai perintah-Nya, yakni menjaga aurat, bukan
dengan mengobralnya.
8. Belum mendapat hidayah, jilbab itu ibadah. Jika
Allah memberi hidayah, pasti kami akan mengenakannya. Jawabnya, Allah
menciptakan segala sesuatu itu ada sebab-sebabnya. Misalnya orang yang
sakit jika ingin sembuh hendaknya menempuh sebab-sebab bagi
kesembuhannya. Adapun sebab yang harus ditempuh adalah berikhtiar dan
berobat. Sebab orang kenyang karena makan, dsb. Maka demikian pula orang
yang ingin mendapatkan hidayah itu harus menempuh sebab-sebab datangnya
hidayah yakni dengan mematuhi perintah-Nya mengenakan jilbab.
9. Belum waktunya. Sebagian ada yang berkata bahwa
mengenakan jilbab itu harus tepat waktunya, misalnya karena masih
anak-anak atau masih remaja. Ada yang akan mengenakannya jika sudah tua.
Atau jika sudah menunaikan ibadah haji. Jawabnya adalah alasan
mengulur-ulur waktu itu hanyalah sebagai sekedar dalil pembenaran saja.
Itu sama artinya dengan orang yang menunda-nunda shalat, menunggu sampai
ia berusia tua. Apakah kita tahu kapan kita akan meninggal dunia?
Sedangkan mati itu tidak mengenal usia, tua maupun muda.
10. Tidak mau dianggap sebagai orang yang mengikuti golongan tertentu.
Jawabannya, bahwa anggapan ini karena dangkalnya pemahaman terhadap
Islam atau karena dibuat-buat untuk menutupi diri agar tidak dituduh
melanggar syari’at.
Wallahu’alam
Minggu, 28 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar