“Ya Tuhanku, jadikanlah Aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
(Q.S. Ibrahim : 40)
(Q.S. Ibrahim : 40)
Nilai ibadah yang tertinggi adalah sholat, sehingga walaupun semua amalannya istimewa, semuanya itu akan sia – sia dan tidak akan diterima Allah SWT.
Rasul menerangkan bahwa yang pertama kali akan dihisab diantara amal perbuatan manusia adalah sholat. Jika sholatnya rusak, maka rusak segala amalnya. Bagai air yang banyak didalam tempat yang bocor walau kecil, air itu tetap akan habis tak ada yang mengendap. Demikian pula halnya amal banyak tanpa mendirikan sholat.
Janganlah yang TARIKUSH SHALAT (ANTI SHALAT), yang sholatpun akan binasa dan mendapat siksa jika dalam melakukannya suka lalai, kadang-kadang sholat kadang-kadang cuti.
Pengetian lalai cukup banyak antara lain :
1. Jika datang wakut sholat , dia menunda-nunda nanti saja hingga habislah waktunya (ini menurut tafsiran Ibnu Abbas).
2. Didalam sholat, dia lalai menunaikan rukun-rukun dan syarat-syaratnya sebagai mana yang diperintahkan sara`.
3. Tidak pernah terlintas didalam hatinya untuk bisa sholat dengan khusu` apalagi memahami makna-makna bacaannya.
4. Lebih-lebih jika waktu sholat ashar yang waktunya sempit, dia selalu mengakhirkannya.
5. Berdiri sholat hanya ingin dipuji orang, agar disebut taat, supaya diakui oleh massa bahwa diapun islam lalu dengan harapan ditetapkan dalam suatu jabatan dan lain sebagainya. Jadi pada prinsipnya dia melakukan sholat bukan dengan tujuan mencari ridho Allah SWT.
Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.”
(Q.S. An Nisa : 142 – 143)
(Q.S. An Nisa : 142 – 143)
Rasululloh SAW bersabda : “Barang siapa terkena tanda-tanda itu, sempurnalah dia termasuk nifaq amali. Sholat yang demikian itu termasuk sholatnya orang yang munafiq, oleh sebab mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.”
Dalam hadits shahih beliau bersabda:
“Itu sholatnya si munafiq, itu sholatnya si munafiq, itu sholatnya si munafiq. Tidak mengingat Allah didalamnya kecuali sedikit sekali.”
Untuk mendapatkan fadilat sholat yang istimewa, hendaklah sholat pada waktunya, dalam arti begitu masuk waktu segera melakukannya, sebab setiap waktu sholat itu ada waktu yang utama (fadllahnya) dan ada waktu ikhtiar (pilihan).
Waktu utama (fadllah) 5 s/d 10 menit sejak masuknya waktu sholat.
Pernah suatu kali seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW : “Wahai Rasulullah! Saya ini sudah tua, tak kuasa lagi berjihad ataupun melakukan kebaikan-kebaikan lainnya, tapi saya ingin tidak berkurang pahala dalam mengisi sisa umurku ini.” Jawab Rasul: ” Sholatlah engkau selalu pada waktunya, pahalamu (pahala karena bersegera) sama dengan jihad fi sabilillah.”
Adapaun balasan orang yang suka melalaikan sholat, disebutkan dalam firman Allah SWT :
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.”
(Q.S. Al Maa`uun : 4 – 5)
(Q.S. Al Maa`uun : 4 – 5)
Sumber Artikel : Irdy74.multiply.com
Bagi mereka yang memelihara sholat secara baik dan benar, Allah SWT akan memuliakannya dengan lima hal, yaitu :
1. Dihindarkan dari kesempitan hidup.
2. Diselamatkan dari siksa kubur.
3. Dikaruniai kemampuan untuk menerima kitab catatan amal dengan tangan kanan.
4. Dapat melewati jembatan shirathal mustaqim secepat kilat.
5. Dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.
1. Dihindarkan dari kesempitan hidup.
2. Diselamatkan dari siksa kubur.
3. Dikaruniai kemampuan untuk menerima kitab catatan amal dengan tangan kanan.
4. Dapat melewati jembatan shirathal mustaqim secepat kilat.
5. Dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.
Dan barang siapa melalaikan sholat, Allah SWT akan menyiksanya dengan 15 siksaan. Enam siksaan di dunia, tiga siksaan ketika meninggal, tiga siksaan di alam kubur, dan tiga siksaan saat bertemu dengan Allah SAW.
6 siksaan yang ditimpakan di dunia yaitu :
1. Dicabut keberkahan umurnya.
2. Dihapus tanda kesalehan dari wajahnya. (pancaran kasih sayang terhadap sesama)
3. Tidak diberi pahala oleh Allah semua amal yang dilakukannya.
4. Doanya tidak diangkat ke langit.
5. Tidak memperoleh bagian doa kaum salihin.
6. Tidak beriman ketika roh dicabut dari tubuhnya.
6 siksaan yang ditimpakan di dunia yaitu :
1. Dicabut keberkahan umurnya.
2. Dihapus tanda kesalehan dari wajahnya. (pancaran kasih sayang terhadap sesama)
3. Tidak diberi pahala oleh Allah semua amal yang dilakukannya.
4. Doanya tidak diangkat ke langit.
5. Tidak memperoleh bagian doa kaum salihin.
6. Tidak beriman ketika roh dicabut dari tubuhnya.
3 siksaan yang ditimpakan saat meninggal dunia yaitu :
1. Mati secara hina.
2. Mati dalam keadaan lapar.
3. Mati dalam keadaan haus.
1. Mati secara hina.
2. Mati dalam keadaan lapar.
3. Mati dalam keadaan haus.
3 siksaan yang didapat dalam kubur yaitu :
1. Kubur mengimpitnya hingga tulang-belulangnya berantakan.
2. Kuburnya dibakar hingga sepanjang siang dan malam tubuhnya berkelojotan menahan panas.
3. Tubuhnya diserahkan kepada seekor ular bernama Asy-Syujaul Aqra. Kedua mata ular itu berupa api dan kukunya berupa besi, kukunya sepanjang satu hari perjalanan. ”Aku diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyiksamu, karena engkau mengundurkan sholat Subuh hingga terbit matahari, mengundurkan sholat Zuhur hingga Asar, mengundurkan sholat Asar hingga Magrib, mengundurkan sholat Magrib hingga Isya, dan mengundurkan sholat Isya hingga Subuh,” kata ular itu. Setiap kali ular itu memukul, tubuh mayat tersebut melesak 70 hasta, sekitar 3.000 meter, ke dalam bumi. Ia disiksa dalam kubur hingga hari kiamat. Di hari kiamat, di wajahnya akan tertulis kalimat berikut: Wahai orang yang mengabaikan hak-hak Allah, wahai orang yang dikhususkan untuk menerima siksa Allah, di dunia kau telah mengabaikan hak-hak Allah, maka hari ini berputus asalah kamu dari rahmat-Nya.
1. Kubur mengimpitnya hingga tulang-belulangnya berantakan.
2. Kuburnya dibakar hingga sepanjang siang dan malam tubuhnya berkelojotan menahan panas.
3. Tubuhnya diserahkan kepada seekor ular bernama Asy-Syujaul Aqra. Kedua mata ular itu berupa api dan kukunya berupa besi, kukunya sepanjang satu hari perjalanan. ”Aku diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyiksamu, karena engkau mengundurkan sholat Subuh hingga terbit matahari, mengundurkan sholat Zuhur hingga Asar, mengundurkan sholat Asar hingga Magrib, mengundurkan sholat Magrib hingga Isya, dan mengundurkan sholat Isya hingga Subuh,” kata ular itu. Setiap kali ular itu memukul, tubuh mayat tersebut melesak 70 hasta, sekitar 3.000 meter, ke dalam bumi. Ia disiksa dalam kubur hingga hari kiamat. Di hari kiamat, di wajahnya akan tertulis kalimat berikut: Wahai orang yang mengabaikan hak-hak Allah, wahai orang yang dikhususkan untuk menerima siksa Allah, di dunia kau telah mengabaikan hak-hak Allah, maka hari ini berputus asalah kamu dari rahmat-Nya.
3 siksaan yang dilakukan ketika bertemu dengan Allah SWT yaitu :
1. Ketika langit terbelah, malaikat menemuinya, membawa rantai sepanjang 70 hasta untuk mengikat lehernya. Kemudian memasukkan rantai itu ke dalam mulut dan mengeluarkannya dari duburnya. Kadang kala ia mengeluarkannya dari bagian depan atau belakang tubuhnya. Malaikat itu berkata, ”Inilah balasan bagi orang yang mengabaikan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Allah.” Ibnu Abas berkata, ”Andai kata satu mata rantai itu jatuh ke dunia, niscaya cukup untuk membakarnya.”
2. Allah tidak memandangnya.
3. Allah tidak menyucikannya, dan ia memperoleh siksa yang amat pedih.
1. Ketika langit terbelah, malaikat menemuinya, membawa rantai sepanjang 70 hasta untuk mengikat lehernya. Kemudian memasukkan rantai itu ke dalam mulut dan mengeluarkannya dari duburnya. Kadang kala ia mengeluarkannya dari bagian depan atau belakang tubuhnya. Malaikat itu berkata, ”Inilah balasan bagi orang yang mengabaikan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Allah.” Ibnu Abas berkata, ”Andai kata satu mata rantai itu jatuh ke dunia, niscaya cukup untuk membakarnya.”
2. Allah tidak memandangnya.
3. Allah tidak menyucikannya, dan ia memperoleh siksa yang amat pedih.
Demikianlah ancaman bagi orang-orang yang sengaja melalaikan sholat. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada orang yang bersegera menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya. Amin..
0 komentar:
Posting Komentar